Madiun (Antara Jatim) - Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur menggelar Halalbihalal perayaan Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah dengan para wartawan dan anggota lembaga swadaya masyarakat (LSM) di gedung pertemuan Hotel Aston Madiun, Jumat.
Halalbihalal yang dipimpin Wali Kota Madiun Bambang Irianto dan Wakilnya Sugeng Rismiyanto tersebut, digelar dengan saling bermaafan peserta yang ada. Hadir pula dalam kegiatan itu seluruh pejabat SKPD Pemkot Madiun dan Ketua MUI Kota Madiun, Sutoyo.
"Wartawan, LSM, dan Pemkot adalah mitra kerja. Ketiga elemen tersebut harus bekerja sama untuk mewujudkan Kota Madiun yang lebih baik, maju, dan sejahtera. Mungkin, selama kerja sama ada salah dan khilaf, maka mohon dimaafkan," ujar Wali Kota Madiun Bambang Irianto.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Madiun juga mengajak kepada semua pihak untuk saling menerima perbedaan yang ada di masyarakat dengan baik.
"Perbedaan pasti ada, karena kita hidup dengan banyak orang yang memiliki masing-masing pemikiran dan pendapat. Dengan saling memahami perbedaan yang ada, maka akan tercipta suasana Kota Madiun yang kondusif," ujarnya.
Sementara, Ketua MUI Kota Madiun, Sutoyo, mengatakan, setiap manusia pasti memilki salah dan dosa. Itu karena manusia merupakan tempat berkumpulnya kesalahan.
"Karena itu, momen halalbihalal ini sangat baik digunakan untuk saling memaafkan dan meminta maaf," ucap Sutoyo dalam sambutan acara tersebut.
Menurut dia, kegiatan halalbihalal sudah ada sejak zaman nabi Adam hingga Muhammad SAW. Kegiatan ini sangat baik dan merupakan momentum yang tepat untuk saling memaafkan dan bermawas diri.
"Jangan ada dendam. Segeralah meminta maaf dan memaafkan. Sebab, dendam itu penyakit hati yang bisa berujung pada penyakit tubuh," kata dia.
Sutoyo juga mengajak umat muslim untuk selalu menjaga perasaan orang lain dalam bersikap. Sehingga dapat tercipta hubungan sosial yang baik, selaras, dan tentram.
"Jangan membuat perasaan orang lain terluka denga n sikap dan perkataan kita. Hal-hal itulah yang harus dijaga. Tidak hanya umat muslim saja yang menjaganya, namun semua umat manusia agar tercipta lingkungan yang aman dan nyaman," tambahnya.
MUI menilai, jika sikap-sikap tersebut tetap dijaga, maka gesekan dan konflik sosial yang terjadi di masyarakat saat ini dapat dicegah. Ia mengimbau, tiap insan untuk mewujudkannya, dimulai dari lingkungan kecil di sekitar masing-masing. (*)