Surabaya (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur, Fuad Benardi, mengajak masyarakat untuk mewujudkan nilai-nilai toleransi secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.
“Toleransi bukan berarti menyeragamkan perbedaan, tetapi menerima dan menghargainya dengan lapang dada,” katanya melalui keterangan yang diterima di Surabaya, Jawa Timur, Rabu.
Menurut Fuad, toleransi tidak boleh berhenti pada tataran slogan atau seremonial semata, melainkan harus diwujudkan dalam sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan.
Ia menilai keberagaman yang dimiliki Indonesia merupakan kekayaan bangsa yang harus dikelola dengan bijak.
Ia menyebut bahwa masih banyak tantangan dalam penerapan toleransi di masyarakat, terutama dalam bentuk radikalisme dan konflik sosial yang bersumber dari perbedaan latar belakang budaya dan agama.
Oleh karena itu, kata Fuad, diperlukan penguatan ruang-ruang dialog yang sehat agar masyarakat dapat saling memahami dan menghindari prasangka.
“Kita butuh lebih banyak ruang dialog, bukan debat. Ruang untuk saling mengenal, bukan saling mencurigai,” ujarnya.
Sebelumnya dalam sarasehan bertema toleransi, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Lembaga Pengawas Kinerja Aparatur Negara (DPC LPKAN) Surabaya, Muhammad Sunar, menyatakan dukungan terhadap upaya membangun toleransi melalui berbagai media termasuk sarasehan.
“Semangat toleransi tidak cukup hanya disampaikan dalam forum-forum resmi, tapi harus terus dihidupkan dalam tindakan sehari-hari,” kata Sunar.
Ia menilai forum diskusi terbuka seperti ini penting untuk memperkuat pemahaman lintas kelompok, membangun kepercayaan, serta mencegah penyebaran isu yang berpotensi memecah belah masyarakat.
DPRD Jatim ajak masyarakat wujudkan nilai-nilai toleransi
Rabu, 21 Mei 2025 15:25 WIB

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur, Fuad Benardi, saat menjadi narasumber dalam kegiatan “Sarasehan Bareng Mas Fuad” yang digelar di Surabaya, Selasa (20/5). (ANTARA/ HO - Tim Fuad)
Toleransi bukan berarti menyeragamkan perbedaan, tetapi menerima dan menghargainya dengan lapang dada.