Surabaya (ANTARA) - Direktur Utama PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), Didik Prasetiyono menyebut, pertemuan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), pelaku koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Jatim dengan Gubernur Khofifah Indar Parawansa sebagai momen strategis menghadapi tekanan global.
“Kami melihat bahwa silaturahmi yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan ekonomi, mulai dari BUMD, koperasi hingga UMKM bukan hanya momentum sosial, tapi juga energi kolektif yang diperlukan untuk menjaga ketahanan industri nasional. Di tengah fragmentasi global seperti saat ini, dunia usaha perlu bersatu dalam semangat gotong royong dan inovasi lintas sektor,” ujar Didik melalui keterangan di Surabaya, Sabtu.
Lanjutnya momen halal bihalal yang digagas Gubernur Khofifah sangat strategis bagi pelaku usaha, khususnya dalam memperkuat kolaborasi menghadapi tekanan ekonomi global yang semakin tidak menentu, terutama sejak diumumkannya kebijakan tarif resiprokal dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Ia menambahkan, kolaborasi antara pemerintah daerah dan pelaku industri menjadi kunci agar Jatim dapat terus memainkan perannya sebagai episentrum manufaktur dan logistik nasional.
“Ketika dunia makin power-based, maka kekuatan kita adalah koordinasi. Semangat halal bihalal hari ini menunjukkan bahwa integrasi sosial dan ekonomi harus berjalan beriringan,” pungkas Didik, yang juga menjabat Wakil Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI) Indonesia.
Pertemuan itu dihadiri 8.000 insan BUMD, pelaku koperasi dan UMKM Jatim yang dikemas dalam acara Halal Bihalal bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah mengajak seluruh insan BUMD, koperasi, dan pelaku UMKM di Jawa Timur untuk terus menjaga semangat dan memperkuat sinergitas di tengah dinamika perekonomian global yang penuh tantangan.
"Dalam situasi ekonomi global yang mengalami kontraksi seperti saat ini, saya berharap panjenengan semua tetap memiliki semangat dan kekuatan. Insya Allah, ekonomi Jawa Timur akan tetap terjaga dengan baik berkat sinergi dari seluruh elemen dan institusi di provinsi ini," ujar Khofifah.
Gubernur Khofifah juga menegaskan bahwa di balik setiap tantangan pasti terdapat peluang. Oleh karena itu, ia mendorong lahirnya pemikiran-pemikiran inovatif dan out of the box yang mencerminkan kreativitas, kolaborasi, dan sinergi antar pelaku ekonomi, khususnya dari BUMD, koperasi, dan UMKM.
Ia menyampaikan bahwa keberadaan BUMD, koperasi, dan UMKM memiliki posisi strategis tidak hanya sebagai penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam struktur APBD, tetapi juga sebagai pilar utama penggerak ekonomi daerah.