Surabaya (ANTARA) - Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya mengadakan Pelatihan Optimalisasi Produktivitas Perkantoran menggunakan Artificial Intelligence (AI) untuk menyiapkan tenaga kependidikan (tendik) menghadapi tantangan era digital yang dinamis.
"Pelatihan ini dilakukan untuk meningkatkan intelektual Sumber Daya Manusia (SDM) YPTA Surabaya, mempersiapkan secara optimal dalam menghadapi tantangan era digital yang dinamis, meningkatkan efisiensi operasional, meminimalisir kesalahan SDM, mempercepat pengolahan data, serta memberikan informasi yang lebih akurat," kata Direktur Direktorat Sistem Informasi (DSI) YPTA Surabaya, Supangat, M.Kom., Ph.D., ITIL., COBIT., CLA, di Surabaya, Jumat.
Pelatihan yang diikuti oleh 97 peserta dari Tendik YPTA Surabaya ini meliputi berbagai aspek keterampilan yang dibutuhkan dalam lingkungan perkantoran modern, terutama dalam hal adaptasi terhadap teknologi terkini, seperti penggunaan AI.
"Ini merupakan integrasi kecerdasan buatan sebagai asisten pribadi. Pertanyaan-pertanyaan akan dijawab secara terperinci oleh asisten pribadi, yang akan mempermudah pekerjaan sehari-hari," katanya.
Soal dan materi pelatihan disusun berdasarkan standar internasional Microsoft Office Specialist (MOS) dan Google Educator.
Materi yang diujikan mencakup keterampilan dalam menggunakan Microsoft Word, Microsoft Excel, Microsoft Power Point, dan juga kemampuan menggunakan Google Workspace, termasuk Drive, Calendar, dan Form.
"Pelatihan ini ditujukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih produktif, adaptif terhadap perubahan, dan mampu memanfaatkan teknologi terkini untuk meningkatkan kinerja secara keseluruhan. Diharapkan, luaran dari program ini dapat merasa siap untuk mengikuti sertifikasi internasional," ujar Ketua Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi (Sistekin) Untag Surabaya.
Sementara itu, Direktur Direktorat Umum dan Sumber Daya Manusia (DUSDM) YPTA Surabaya, Eddy Wahyudi, S.H., M.Si, menyampaikan bahwa pelatihan ini juga merupakan respon terhadap identifikasi kebutuhan jabatan SDM.
"Kami berharap dapat meningkatkan kebutuhan SDM sesuai dengan tugas-tugas yang diemban, terutama dalam bidang IT, administrasi perkantoran, dan manajemen organisasi," ujarnya.
"Ke depannya, perihal kenaikan jabatan, tidak lagi bergantung pada preferensi pribadi, melainkan dinilai berdasarkan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing SDM, serta potensi untuk mengembangkan diri," tambahnya.
Salah satu peserta pelatihan sekaligus Staff Tendik Badan Pengembangan Akademik (BPA) Untag Surabaya, Nurul Fitriyani, S.I.Kom., berharap pelatihan tersebut dapat memberikan dampak signifikan bagi seluruh lintas generasi tendik agar lebih memahami penggunaan teknologi.
"Harapannya, seluruh lintas generasi di Untag Surabaya dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran terhadap penggunaan AI, mengingat tidak semua dari mereka memiliki pemahaman teknologi yang sama. Ini akan mempermudah penyelesaian tugas sesuai dengan job desk masing-masing dalam suatu unit,” tutur Nurul.