Surabaya (ANTARA) - Direktur Direktorat Sistem Informasi Yayasan Perguruan 17 Agustus Surabaya Supangat, M.Kom., Ph.D., meraih gelar doktor di Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) usai meneliti peningkatan model gaya belajar FelderSilverman (FSLSM) untuk mengoptimalkan preferensi belajar mahasiswa.
Dalam keterangan diterima di Surabaya, Senin Supangat menjelaskan penelitiannya ini dikerjakan atas bimbingan Supervisor, Dr. Mohd Zainuri Bin Saringat.
Dengan mengembangkan model FSLSM yang dipertingkatkan, Supangat berhasil mengidentifikasi cara untuk menyesuaikan pembelajaran daring dengan gaya belajar individu melalui platform e-learning Elitag Untag Surabaya.
Model ini juga memasukkan dimensi sosial dan personalitas yang sebelumnya tidak ada dalam model FSLSM klasik, yang hanya mempertimbangkan dimensi pemrosesan, persepsi, penerimaan, dan pemahaman.
“Meskipun model FSLSM telah lama digunakan untuk memahami gaya belajar mahasiswa, model ini memiliki kekurangan dalam mempertimbangkan faktor sosial dan personalitas yang sangat penting dalam pengembangan keterampilan kolaboratif dan pengalaman pembelajaran yang lebih holistic,” ujarnya.
Melalui pendekatan ini, Supangat menambahkan dimensi interaksi sosial dan personalitas untuk menciptakan pembelajaran daring yang lebih interaktif dan kolaboratif. Penelitian ini melibatkan data dari 400 mahasiswa sarjana di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model FSLSM yang dipertingkatkan berhasil meningkatkan rata-rata nilai ujian mahasiswa sebesar 3,5 persen dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Peningkatan ini menunjukkan pentingnya penyesuaian pembelajaran yang lebih personal dan sesuai dengan gaya belajar individu untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih mendalam.
Melalui penelitiannya, Supangat berharap dapat menginspirasi pengembangan metode pembelajaran yang lebih relevan dan adaptif di masa depan, serta memberikan kontribusi pada kemajuan pendidikan berbasis teknologi di Indonesia.
“Keberhasilan penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran daring yang lebih disesuaikan dengan gaya belajar mahasiswa dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran. Saya berharap hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam mengembangkan platform e-learning yang lebih adaptif dan efektif, terutama di dunia pendidikan tinggi,” ujar Supangat