Pemprov Jatim (ANTARA) - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengapresiasi gelaran Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Jawa 2023 yang digelar oleh Bank Indonesia karena memiliki cakupan komprehensif dalam mendukung ekosistem ekonomi dan keuangan syariah (Eksyar).
"Kami sangat terkesan dengan komprehensifnya cakupan dari tema FESyar tahun ini baik itu tadi program PAHALA yaitu Halal Value Chain maupun program MASLAHAT yang menekankan pada social investment dan digitalisasi sebagai akselerasi untuk inklusi. Ini semuanya benar-benar On The Spot betul menjawab tiga pilar utama di dalam mengembangkan ekonomi syariah," ujar Wagub Emil dalam sambutannya pada pembukaan FESyar Regional Jawa 2023, di Surabaya, Jumat.
Menurut pria yang juga menjabat sebagai Ketua Harian Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Jatim tersebut, ketiga pilar utama ialah pemberdayaan ekonomi syariah, pendalaman pasar keuangan syariah, dan penguatan riset, asesmen serta edukasi.
Selain itu, lanjutnya, hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat Indonesia telah mengedepankan prinsip syariah, mulai dari makanan dan minuman, pekerjaan hingga pakaian, hanya perbankan saja yang masih menggunakan dual system.
"Sehingga motivasinya adalah meningkatkan compliance dan quality insurance. Karena ternyata kita juga masih menemukan sedikit banyak terjadi kasus dimana produk tertentu dipertanyakan kehalalannya," ucapnya.
Emil menjelaskan guna meningkatkan compliance tersebut, Jatim memiliki beberapa program, salah satunya Juru Sembelih Halal (Juleha) dan sertifikasi halal yang telah mencapai 160.000 sertifikat.
"Yang mana 154.000 sertifikat di antaranya menggunakan metode self declaire dengan pendampingan dari pendamping penyedia produk halal," katanya.
Tak hanya itu, motivasi keduanya ialah meningkatkan ekonomi umat dengan membangun para pelaku ekonomi di sektor Pesantren.
"Lalu motivasi ketiga ialah global competitive. Alhamdulillah Indonesia nomor satu di bidang moslem friendly tourism," tuturnya.
Dari ketiga motivasi tersebut, menurut Emil, yang akan menjadi pendorong perekonomian di Jawa Timur, sehingga pada 2022 pernah mendapatkan apresiasi Adinata syariah, dan juga "Halal Industry Award" di tingkat nasional.
Namun, kata dia, capaian tersebut tidak akan bisa diraih jika tidak ada komitmen penuh dari seluruh pemangku kepentingan seperti Bank Indonesia, pondok pesantren, hingga para kiai.