Pamekasan - Keberadaan pengemis anak menjadi masalah sosial yang perlu mendapat perhatian dan penanganan serius Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur. "Jika persoalan pengemis anak ini tidak segera ditangani dan tidak mendapatkan perhatian serius pemerintah, ini nantinya bisa menjadi persoalan sosial yang akut di kalangan masyarakat," kata anggota Komisi D DPRD Pamekasan Iskandar, Kamis. Apalagi, kata Iskandari, keberadaan pengemis anak khususnya di Kabupaten Pamekasan itu, kebanyakan bukan karena faktor ekonomi, akan tetapi lebih pada persoalan tradisi. Memang, sambung dia, ada beberapa di antara para pengemis anak yang biasa meminta-minta di wilayah Kabupaten Pamekasan itu, karena persoalan ekonomi. "Tapi yang seperti itu sebenarnya jumlahnya sangat kecil," katanya menambahkan. Oleh sebab itu, sambung Iskandar, instansi terkait di lingkungan Pemkab Pamekasan perlu melakukan upaya serius untuk mengatasi persoalan tersebut dengan memberikan pembinaan kepada para pengemis anak tersebut. "Jadi hemat saya, kemiskinan yang ada di Pamekasan ini ada dua, yakni kemiskinan struktural dan kemiskinan kultural," katanya menjelaskan. Kemiskinan kultural, yakni jenis pencitraan kemiskinan yang terjadi di masyarakat dan itu seolah membudaya. Jadi, sambung Iskandar, sebenarnya secara ekonomi mereka cukup, akan tetapi tetap menjadi tradisi. Sedangkan, sambung Iskandar, kemiskinan struktural merupakan jenis kemiskinan yang terstruktur dari sisi ekonomi. Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Pamekasan Akmalul Firdaus mengakui, keberadaan pengemis anak memang menjadi masalah sosial baru. Ia menyatakan, anak-anak yang menjadi pengemis itu kebanyakan bukan karena faktor ekonomi, akan tetapi karena menjadi tradisi. Saat ini, kata dia, pihaknya sudah membuat program guna mengatasi keberadaan pengemis anak tersebut dan membentuk tim, yakni tim penanganan masalah-masalah sosial. "Anggaran program ini sudah kami ajukan ke DPRD Pamekasan pada perubahan anggaran keuangan (PAK) 2011 ini," kata Akmalul Firdaus menjelaskan. Mendekati bulan Ramadhan ini, jumlah pengemis anak kian banyak di Kabupaten Pamekasan.
Pengemis Anak di Pamekasan Perlu Penanganan Serius
Kamis, 21 Juli 2011 12:43 WIB