Trenggalek, Jatim (ANTARA) - Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mendorong para juru sembelih dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) untuk bergabung sebagai Juleha atau Juru Sembelih Halal, guna mendukung penguatan rantai pasok halal di daerahnya.
Ajakan tersebut disampaikan Nur Arifin sapaan Mas Ipin dalam acara konsolidasi percepatan sertifikasi wakaf milik NU di gedung PCNU Trenggalek, Trenggalek, Jawa Timur, Minggu.
Ia menyampaikan, pemerintah daerah saat ini tengah memperkuat konsentrasi pada pengembangan halal supply chain.
Sejumlah langkah strategis telah disiapkan, termasuk revitalisasi Rumah Potong Hewan (RPH) yang juga akan dilengkapi fasilitas Rumah Potong Unggas (RPU).
"Ini tidak hanya soal masa perikatan para Juleha, tetapi outputnya nanti RPH tersebut akan menjadi pusat penyedia daging halal yang akan disalurkan ke seluruh pasar tradisional di Trenggalek," katanya.
Ia menjelaskan, tujuan penguatan halal supply chain ini adalah untuk memastikan masyarakat mendapat pasokan makanan yang terjamin kehalalannya.
Saat ini, Pemkab Trenggalek tengah merampungkan finalisasi anggaran dan penetapan mitra kerja terkait program tersebut.
"Kita ingin badan ini berdiri sebagai center of excellence, sekaligus menjadi aset produktif daerah dalam memastikan keamanan pangan," ujarnya.
Dia menambahkan, program utama yang akan didorong adalah pembangunan pasokan makanan halal, dimulai dari rumah potong, penyiapan juru sembelih halal, hingga penyediaan daging bersertifikat halal.
"Alat-alatnya akan kita tambah, dan daging yang keluar nanti sudah bersertifikat halal. Harapannya, rantai pasok ini juga bisa mendukung program makan bergizi gratis," lanjutnya.
Mas Ipin juga membuka peluang bagi para juru sembelih dari kalangan NU untuk bergabung dan berkontribusi di RPH Trenggalek.
"Yang punya juru sembelih bisa didaftarkan, bisa bekerja di RPH kita. Karena kebutuhan pangan halal ini tidak bisa hanya mengandalkan juru sembelih yang seadanya. Apalagi nanti bisa menjadi distributor untuk pasar atau dapur MBG," jelasnya.
Dengan penguatan sistem ini, Pemkab Trenggalek juga ingin memastikan proses produksi daging halal dapat ditelusuri secara jelas, mulai dari peternakan hingga distribusi di pasar.
"Kita ingin semuanya bisa tag tracking, dari hulu sampai hilir," tutup Mas Ipin.