Ponorogo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Jumat, melantik ratusan jagal untuk dilatih menjadi juru sembelih halal (Juleha) pada Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada pertengahan Juni 2024.
Pelantikan itu digelar di pendopo agung, Kabupaten Ponorogo.
"Total hati ini ada 200 orang tukang jagal yang mengikuti pelatihan dan sertifikasi untuk program Juleha 2024," kata Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko.
Kegiatan tersebut juga dibarengi dengan pelantikan dewan pengurus daerah (DPD) Juleha Kabupaten Ponorogo untuk periode 2024-2027.
"Pelatihan Juleha ini penting. Pasalnya selain memastikan seluruh jagal dapat menyembelih sesuai syariat, harapannya para Juleha nanti aktif saat Idul Adha," kata Kang Giri, panggilan Bupati Sugiri.
Ia berharap, para kader Juleha yang dilantik nantinya bisa menjadi penyalur informasi dan sosialisasi bagi para jagal yang lain yang belum memiliki keahlian menyembelih secara syariat.
"Kalau menyembelih secara halal, maka daging yang dimakan halal, secara otomatis tubuh menyerap makanan halal sehingga pikiran jadi positif jadi baik jadi sehat. Jangan sampai memakan makanan yang tidak halal, nanti dalam tubuh mengalir darah dan daging haram, jatuhnya pikiran jadi negatif terus," ujarnya.
Senada, Ketua DPW Juru Sembelih Halal (Juleha) Jatim, Imam Fauzi mengatakan, Program Juleha digiatkan karena masih banyak praktik penyembelihan hewan yang tidak sesuai syariat Islam.
"Ini merujuk hasil penelitian 2019, dimana hampir 80 persen proses penyembelihan hewan yang dilakukan di Jawa Timur tidak sesuai syariat dan tidak halal," katanya.
Imam menjelaskan tata cara penyembelihan sesuai syariat yakni terdiri dari tiga bagian.
Di mana ketiga bagian tersebut wajib terpotong seluruhnya, yakni tenggorokan, jalan nafas dan dua jalur vena yang berada di leher hewan.
"Ini merupakan tanggung jawab bersama bagaimana menghadirkan daging yang disembelih secara syariat dan halal untuk dikonsumsi oleh masyarakat," katanya.
Pemkab Ponorogo gelar pelatihan juru sembelih halal
Jumat, 24 Mei 2024 23:57 WIB