Surabaya (ANTARA) - Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memetakan titik atau lokasi rawan gangguan ketentraman dan ketertiban umum (trantibum) seperti lokasi rawan tawuran dan juga pengemis musiman selama Ramadhan 2025.
Kepala Satpol PP Surabaya, M. Fikser di Kota Surabaya, Sabtu mengatakan Satpol PP Surabaya terus menggencarkan Patroli Asuhan Rembulan yang biasanya dimulai pukul 23.00 WIB, namun selama Ramadhan patroli dimulai seusai buka puasa dan salat magrib.
"Hal ini dilakukan sebagai upaya menekan gangguan trantibum selama Ramadhan. Patroli akan dilakukan secara rutin menyasar semua wilayah," katanya.
Ia mengatakan, saat ini anggota Satpol PP Surabaya telah memetakan sejumlah lokasi yang kerap terjadi gangguan trantibum seperti, perang sarung, tawuran, hingga balap liar maupun balap sepeda angin.
"Lokasinya biasanya di sekitar Jembatan Suramadu, Jalan Kenjeran, di dekat TPU Rangkah, Jalan Kapas Madya, Jalan Soekarno, dan Jalan Ngaglik. Aktivitas negatif itu, menjadi atensi kami dalam menjaga kondusifvtas selama Ramadhan," tuturnya.
Selain itu, Satpol PP Surabaya juga semakin masif melakukan penertiban Penyandang Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPPKS) di Kota Pahlawan selama Ramadhan 2025, hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
PPPKS yang ditertibkan itu adalah pengemis atau pengamen musiman yang berkedok sebagai peminta sumbangan. Satpol PP Surabaya telah memetakan para personel di sejumlah lokasi dimana pengemis kerap kali mendatangi makam dan masjid besar, baik sebelum atau selama puasa.
"Mereka kebanyakan dari luar Surabaya, kami berkoordinasi dengan Liponsos Kota Surabaya yang akan diteruskan ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk dikembalikan ke daerah asalnya," katanya.
Tak hanya patroli di makam-makam, Satpol PP Kota Surabaya juga melakukan patroli di masjid untuk mengantisipasi maraknya pengemis musiman. Seperti di Masjid Al-Akbar, Masjid Agung Sunan Ampel, hingga Masjid Rahmat Kembang Kuning Surabaya.
"Saat tarawih, pengamanan di masjid-masjid juga diperketat mengantisipasi adanya pengemis maupun pengamen," ujarnya.