Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan pelayanan publik yang dilaksanakan dengan cepat menjadi bagian dari "smart city".
Eri Cahyadi dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Sabtu, menekankan kepada seluruh kepala perangkat daerah, camat, dan lurah di Kota Pahlawan agar terus meningkatkan pelayanan publik.
"Untuk mewujudkan itu, kepala perangkat daerah, camat, dan lurah diharapkan bisa saling berkoordinasi ketika ada permasalahan warga," kata Cak Eri panggilan akrabnya.
Menurut dia, ketika ada masalah warga yang ada kaitannya dengan dinas, maka diharapkan bisa selesai pada saat itu juga.
Cak Eri mencontohkan kasus pengurusan administrasi kependudukan (adminduk), apabila ada yang yang kesulitan mengurus KTP/KK/Akta kelahiran diharapkan camat atau lurah bisa berkoordinasi langsung dengan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) untuk segera diselesaikan.
"Sehingga ketika warga pulang, itu dipastikan sudah membawa KK. Atau, ketika sudah selesai, besoknya bisa diantar ke rumah warga yang mengurus KK tadi. Itu baru yang namanya Surabaya Smart City, kalau warga nunggu lama itu kasihan," kata Cak Eri.
Selain itu, Cak Eri juga telah menggelar kegiatan "Sambat nang Cak Eri" untuk menampung aspirasi warga di 31 kecamatan dan kelurahan secara daring setiap Jumat. Bukan hanya camat dan lurah saja, jajaran kepala dinas di lingkup pemkot juga turut serta dalam acara tersebut.
Melalui monitor di ruang kerjanya, Cak Eri memantau satu persatu suasana pelayanan publik di kantor kecamatan dan kelurahan se-Surabaya. Sesekali, dia juga mendengarkan percakapan lurah dan camat ketika melayani warganya yang membutuhkan bantuan.
Pada saat kegiatan "Sambat nang Cak Eri" pada Jumat (4/11), ketika Cak Eri memantau monitor CCTV di ruang kerjanya, memperhatikan ruang pelayanan di Kelurahan Dr. Soetomo, Kecamatan Tegalsari saat melayani warga.
Di ruangan itu, tampak dari CCTV ada salah satu petugas yang menggunakan busana tidak sepantasnya ketika melayani warga. Petugas itu memakai kaos dan sandal jepit.
Sontak Wali Kota Eri menegur lurah Dr. Soetomo agar mengingatkan stafnya yang menyalahi aturan tersebut.