Kairo (ANTARA) - Presiden Mesir Abdel Fattah Sisi mengatakan Terusan Suez mengalami kerugian sekitar 800 juta dolar AS (Rp13,2 triliun) per bulan akibat situasi keamanan di kawasan tersebut.
"Karena situasi di kawasan ini, negara mengalami kerugian pendapatan sekitar 800 juta dolar AS per bulan dari Terusan Suez,” kata Sisi seperti dikutip penyiar eXtra News, Senin (17/3).
Sisi sebelumnya mengatakan Mesir telah kehilangan sekitar tujuh miliar dolar AS (Rp115,3 triliun) pada 2024 akibat situasi di Laut Merah dan pendapatan dari Terusan Suez telah turun lebih dari 60 persen dibandingkan 2023.
Selama akhir pekan, Amerika Serikat melancarkan puluhan serangan terhadap wilayah utara dan tengah Yaman yang dikendalikan Houthi, termasuk ibu kota Sanaa. Serangan tersebut menewaskan lebih dari 50 orang dan melukai hampir 100 orang.
Houthi membalas serangan AS itu dengan menyerang kapal induk Harry S. Truman dan kapal-kapal perang lainnya di Laut Merah dengan rudal dan pesawat nirawak (drone).
Pada Ahad (16/3) malam, pemimpin Houthi Abdul Malik al-Houthi mengumumkan bahwa semua kapal AS dan Israel akan dilarang melewati Laut Merah dan Laut Arab.
Sumber: Sputnik
Per bulan, Terusan Suez rugi 800 juta dolar AS akibat situasi kawasan
Selasa, 18 Maret 2025 14:23 WIB

Dua orang pria melihat sebuah kapal kargo yang melakukan perjalanan di Terusan Suez di Ismailia Governorate, Mesir, pada 13 Juli 2024 (Xinhua/Ahmed Gomaa)