Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, di dampingi Wakil Wali Kota Surabaya Armuji memaparkan program prioritas pembangunan Kota Surabaya periode 2025-2030 di hadapan pimpinan dan anggota DPRD Kota Surabaya saat rapat paripurna DPRD Kota Surabaya, Senin.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jawa Timur yang diwakili oleh Asisten 1 Setdaprov Jawa Timur Benny Sampirwanto, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Bupati Sidoarjo Subandi, Bupati Bangkalan Lukman Hakim, beserta jajaran Forkopimda Kota Surabaya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan terdapat tujuh program prioritas pembangunan dalam periode 2025-2030, antara lain mengurangi kemiskinan, mengurangi pengangguran, mengurangi angka kematian ibu (AKI), mengurangi angka kematian bayi (AKB), mengurangi angka stunting, meningkatkan angka indeks pembangunan manusia (IPM), dan menurunkan angka gini rasio.
"Tujuh program prioritas itu dapat dicapai dengan pembangunan infrastruktur berkelanjutan, kualitas dan akses pendidikan, kesehatan, pertumbuhan ekonomi kreatif, serta performa birokrasi berbasis digital," kata Eri.
Ketujuh program itu, kata dia, diwujudkan dalam visi Transformasi Surabaya menuju Kota Dunia yang Maju Humanis dan Berkelanjutan, yang kemudian dijabarkan dalam lima misi.
"Misi pertama, mengakselerasi transformasi pengembangan sektor ekonomi unggulan. Misi kedua, mempercepat transformasi penciptaan SDM unggul dan berkarakter. Misi ketiga, mempercepat transformasi pelayanan publik dan reformasi birokrasi," ujar dia.
Misi keempat, memantapkan ketahanan daerah melalui pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, dan misi kelima adalah harmonisasi sosial masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan sosial.
Di samping itu, Eri juga memaparkan rincian kebutuhan anggaran untuk pembangunan atau tantangan pengelolaan fiskal, seperti mengenai penanganan banjir di Surabaya terdapat 3.764 usulan pekerjaan dengan 90 persen, di antaranya merupakan usulan skala kampung, dengan anggaran mencapai Rp9,6 triliun.
"Bagaimana pemerintah berdampingan dengan masyarakat sehingga kita minta semuanya. Setelah itu, untuk JLLB dan JLLT sebanyak Rp9,3 triliun. BOPDA untuk SD-SMP Rp2,5 triliun, menuntaskan kemiskinan membutuhkan anggaran Rp1,5 triliun," ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan bahwa rapat paripurna ini diagendakan khusus untuk mendengarkan pidato Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, yang juga dihadiri secara langsung oleh Bupati Sidoarjo, Bupati Gresik, Bupati Bangkalan, serta para Forkopimda di Kota Surabaya.
"Ini merupakan satu semangat yang ingin disampaikan oleh Wali Kota Surabaya, bagaimana mendorong pertumbuhan ekonomi dan juga mengatasi persoalan bersama-sama dengan antar daerah. Di awal tahun masa jabatan ini, Wali Kota Surabaya merangkul semua komponen sekaligus mengajak bekerja sama membangun Surabaya untuk mengatasi masalah sehari-hari," katanya.