Surabaya (ANTARA) - Tiga mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menciptakan sebuah aplikasi berbasis web bernama E-Trash untuk membantu pemerintah mengatasi permasalahan sampah.
"E-Trash merupakan platform jual beli sampah dan produk recycle atau daur ulang," kata Ketua tim, Fadhila Rosyidatul 'Arifah bersama dua rekannya, Intan Mey Setyaningrum dan Latifatul Fajriyah di Surabaya, Rabu.
Mulanya, ide mengenai E-Trash muncul dengan tujuan agar masyarakat dapat dengan mudah menukarkan sampah anorganik atau barang bekas dengan koin yang bisa dikonversikan ke uang tunai.
Dengan begitu, secara tak langsung kami dapat membantu perekonomian masyarakat agar lebih stabil.
Fadhila mengatakan untuk menggunakan platform ini, pengguna tidak perlu mengunduh di Playstore, melainkan bisa diakses melalui https://www.etrashidn.com. Selanjutnya, pengguna perlu mendaftarkan akun dengan email dan login terlebih dahulu.
"Dalam platform ini, pengguna juga diberi kesempatan untuk bertindak sebagai pembeli sekaligus penjual," ujarnya.
Lebih lanjut, bagi yang berada di wilayah Surabaya, pengguna dapat menjual atau membeli barang dengan enam kategori. Yakni, botol plastik, elektronik bekas, botol kaca, kardus, buku dan koran bekas, serta kayu dan bambu.
Pengguna hanya perlu menyertakan alamat dan foto sampah yang akan dijual. "Selanjutnya, pihak E-Trash akan menghampiri lokasi dan memberikan sejumlah uang kepada penjual,” ucapnya.
Apabila barang dari penjual memiliki nominal rupiah yang kecil maka pihak E-Trash tidak bisa melakukan penjemputan. Pada platform ini, penjual dapat mengunggah gambar produk, nama produk, deskripsi produk, hingga jumlah stoknya sendiri.
Penjual juga akan mendapatkan uang usai pesanan terselesaikan dan nominalnya akan terpotong sebesar lima persen dari hasil penjualan produk.
Fadhila mengatakan pengguna juga dapat membeli sampah dan mengetahui detail dari barang yang akan dibelinya. Pembeli dari luar kota pun tidak perlu khawatir karena E-Trash sudah menyediakan sistem rekening bersama.
"Artinya, uang pembeli baru akan diteruskan ke penjual usai barang sampai dengan kondisi baik, sehingga tidak akan ada penipuan," ujarnya.
Platform ini dilengkapi dengan lima fitur menarik yakni fitur home untuk mencari produk, fitur keranjang untuk mengetahui produk yang ingin dibeli, fitur cash flow untuk mengetahui riwayat keuangan yang telah dilakukan, serta fitur notifikasi untuk menerima pesan dan riwayat transaksi yang telah dilakukan.
"Selain itu, juga terdapat fitur account untuk mengatur profil pembeli dan toko bagi penjual," kata dia.
Ke depan, pihaknya berharap E-Trash dapat merangkul mitra seperti bank sampah dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk bekerja sama. (*)
Atasi permasalahan sampah, mahasiswa ITS ciptakan E-Trash
Rabu, 28 Juli 2021 13:18 WIB
Pembeli dari luar kota pun tidak perlu khawatir karena E-Trash sudah menyediakan sistem rekening bersama