Surabaya (ANTARA) - Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengungkapkan aparat kepolisian menerima pesan teror via WhatsApp pascapenangkapan sebanyak 22 orang tersangka teroris di wilayah setempat oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri.
"Informasi (teror) itu sudah kita terima sebelum menggeser tersangka teroris dari Mapolda Jatim ke bandara. Sudah kita terima informasi itu," kata Kombes Gatot kepada pers di Surabaya, Kamis.
Gatot menyatakan saat ini kepolisian telah melakukan penyelidikan siapa penyebar pesan teror berantai tersebut, termasuk di antaranya melakukan profiling terhadap si penyebar pesan.
"Sekarang masih kita profiling. Pada intinya kita lakukan penyelidikan. (Siapa pembuat dan penyebar), nunggu hasil, masih diprofiling dan kita sudah koordinasikan dengan Ditsiber serta Densus 88 untuk memprofilling siapa yang membuat dan menyebarkan," ujarnya.
Sebelumnya, 22 orang tersangka teroris yang dikirim ke Jakarta ini merupakan hasil tangkapan Densus 88 di berbagai daerah di Jatim, seperti Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Bojonegoro, dan Malang.
Tahanan mereka dipindahkan dari Mapolda Jatim ke Jakarta via udara.
Sejumlah barang bukti, seperti buku, senjata tajam berupa pedang samurai, panah, puluhan kotak amal, uang tunai Rp197 juta lebih, dan atribut yang mengindikasikan ke kelompok teror juga turut disita dalam penangkapan ini.