Surabaya (ANTARA) - Pagu atau kuota pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMK Ketintang Surabaya sejauh ini baru terpenuhi 58 persen atau 316 siswa dari total pagu yang ditetapkan sebanyak 540 siswa.
Kepala SMK Ketintang Surabaya Agung Nugroho di Surabaya, Sabtu, mengatakan tahun lalu pada waktu yang sama, pagu di sekolahnya sudah terisi penuh.
"Tahun ini baru 58 persen atau 316 siswa dari pagu 540 siswa yang diterima. Menurun jauh dibanding tahun lalu sekitar 32 persen," katanya.
Jika dilihat per jurusan, pada jurusan Akuntansi Keuangan dan Lembaga dari 144 pagu yang disediakan hingga saat ini masih terisi 67, kurang 77 siswa. Pada jurusan Multimedia dari 69 pagu yang disediakan, saat ini masih terisi 54 dan kurang 15 siswa lagi.
Jurusan lainnya di SMK Ketintang yakni Bisnis Daring dan Pemasaran, dari 70 pagu masih terisi 45 dan kurang 25. Sementara jurusan Otimatisasi dan Tata Kelola Perkantoran dari 180 pagu, baru terisi 97 dan kurang 83 pagu lagi.
Agung menduga penurunan siswa yang ada di sekolahnya sebagai imbas adanya penerapan PPDB zonasi pada tahun ini. Pasalnya, sekolah SMK swasta di Surabaya juga mengalami imbas serupa.
"Sebagai dampak PPDB zonasi, juga program tistas (gratis berkualitas) Pemerintah Provinsi," ujarnya.
Dampak zonasi yang dirasakan sekolahnya adalah jika tahun-tahun sebelumnya, siswa yang punya NEM tidak terlalu tinggi akan memilih ke sekolahnya. Namun saat ini, karena yang diukur adalah jarak, maka siswa yang jarak rumah ke sekolah dekat diterima di sekolah negeri.
Dia menyatakan, jika diukur dari segi biaya, antara sekolah negeri dan swasta tak jauh berbeda. Pun demikian dengan kualitas. Sekolah swasta, kata Agung, mempunyai kualitas yang tak kalah dari sekolah negeri.
"Tapi kami masih optimis. Kami berharap bisa terpenuhi walau satu rombel," ujarnya.(*)
Pagu SMK Ketintang Surabaya baru terpenuhi 58 persen
Sabtu, 29 Juni 2019 18:05 WIB
Tahun ini baru 58 persen atau 316 siswa dari pagu 540 siswa yang diterima. Menurun jauh dibanding tahun lalu sekitar 32 persen