Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan bahwa Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) merupakan wadah penting dalam menghadapi tantangan global yang kian kompleks.
Kepala Negara saat mengawali pidato sambutannya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu malam, menyebut PUIC semakin relevan di tengah polarisasi dunia.
"Perkumpulan negara Islam ini lahir dari kesadaran bersama bahwa dunia Islam membutuhkan wadah kebersamaan antara lembaga parlemen dalam menghadapi tantangan global dan untuk membela kepentingan umat Islam di manapun," katanya diikuti dalam jaringan (daring) Sekretariat Presiden di Jakarta.
Dalam kesempatan itu, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi dan harapan besar terhadap peran PUIC sebagai jembatan diplomasi parlementer yang memperkuat solidaritas antarnegara Islam, menyuarakan keadilan, dan menawarkan solusi atas berbagai persoalan pelik di tingkat global.
Menurut Kepala Negara, kolaborasi antarparlemen Islam menjadi instrumen strategis dalam mendorong tatanan dunia yang lebih adil dan damai.
Presiden juga menyampaikan rasa bangga atas kepercayaan yang diberikan kepada Indonesia sebagai tuan rumah Sidang Ke-19 PUIC.
"Hari ini, saya berbicara dengan wakil-wakil dari seperempat manusia yang ada di bumi ini. Saudara-saudara adalah wakil-wakil dari seluruh umat Islam, dari negara-negara Islam di dunia," katanya.
Konferensi Ke-19 PUIC digelar bertepatan dengan peringatan ke-25 tahun (silver jubilee) PUIC sejak dibentuk pada 1999. Konferensi Ke-19 PUIC dihadiri total oleh 450 delegasi parlemen negara-negara OKI dari 38 negara, termasuk 10 negara pengamat (observer).