Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Bojonegoro, Jawa Timur, menyebutkan dalam "job fair" atau bursa pasar kerja membuka lowongan 12.000 tenaga kerja, di antaranya, sekitar 4.000 tenaga kerja dipekerjakan ke luar negeri.
"Kebutuhan sekitar 4.000 tenaga kerja untuk dipekerjakan di negara Asia Pasifik," kata Kepala Bidang Pengembangan dan Penempatan Tenaga Kerja Disperinaker Bojonegoro Joko Santoso di Bojonegoro, Rabu.
Ditemui di sela-sela pembukaan job fair, ia yang didampingi Kasi Informasi Pasar Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja Disperinaker Sugi Hartono, menjelaskan kebutuhan sekitar 4.000 tenaga kerja itu, termasuk tenaga kerja magang di perusahaan luar negeri.
"Negara yang menjadi tujuan, antara lain, ke Korea, Singapura, Jepang, Malaysia, dan Hongkong. Tenaga kerja yang dibutuhkan, selain sektor informal, juga di sektor pertanian, dan peternakan, termasuk manufacture," ucap Sugi Hartono menambahkan.
Ia menyebutkan perusahaan yang merekrut tenaga kerja ke luar negeri yaitu Perusahaan Penyedia Tenaga Kerja Swasta (PPTKS) Pasuruan dan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTK).
Mengenai gaji tenaga kerja ke luar negeri itu, Sugi menyebutkan untuk tenaga kerja yang memiliki keterampilan berkisar Rp10 juta-Rp15 juta/bulan, sedangkan tenaga kerja sektor informal Rp8 juta/bulan.
"Tenaga kerja ke luar negeri minimal berijasah SLTP. Sebelum berangkat tenaga kerja akan memperoleh pendidikan Bahasa Inggris," ucap dia menambahkan.
Di dalam job fair yang berlangsung selama dua hari itu, diikuti 45 perusahaan dari berbagai daerah, antara lain, Sidoarjo, Pasuruan, Sragen dan Sukoharjo, Jawa Tengah, selain perusahan lokal perhotelan, juga perusahaan lainnya.
"Di Bojonegoro sekarang ini ada sekitar 45 ribu pengangguran," ujarnya.
Pada kesempatan membuat job fair, Pejabat Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Bojonegoro Yayan Rochman, meminta tenaga kerja di daerahnya memanfaatkan sebaik-baiknya kesempatan lapangan kerja di dalam job fair sesuai dengan kemampuannya.
"Adanya job fair ini bisa mengurangi pengangguran," ucapnya. (*)
Video Oleh Slamet Agus Sudarmojo