Surabaya (Antaranews Jatim) - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) siap merekrut ribuan calon anggota polisi baru yang berkualitas angkatan tahun 2018, dengan proses penerimaan yang bebas korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
"Tahun ini kami membuka pendaftaran calon anggota polisi, yang dimulai pada bulan Maret mendatang," ujar Asisten Sumber Daya Manusia Polri Inspektur Jenderal Polisi Arief Sulistyanto kepada wartawan di Surabaya, Kamis malam.
Dia mengatakan, Polri tahun ini membuka pendaftaran calon anggota baru mencapai 10 ribu orang di seluruh Indonesia.
"Kami membuka pendaftaran untuk bintara sebanyak 8.400 orang, tamtama 300 orang, dan taruna akademi polisi 250 orang. Seluruhnya mencapai 10 ribu orang," katanya.
Pendaftaran calon anggota polisi tersebut bisa dilakukan di tiap kepolisian resor dan kepolisian daerah di masing-masing kabuptan/ kota dan provinsi di seluruh Indonesia.
Arief memastikan proses rekrutmen ribuan calon anggota polisi tersebut akan berlangsung dengan bersih yang bebas KKN.
Tadi malam, Arief mengumpulkan seluruh Kepala Biro Sumber Daya Manusia kepolisian dari berbagai provinsi se- Indonesia, yang akan menjadi panitia seleksi anggota polisi tahun angkatan 2018, untuk berikrar sebagai komitmen menyelenggarakan penerimaan anngota polri yang bebas dari KKN, transparan dan tanpa pengutan apapun.
Ikrar berlangsung dengan khidmad di Tugu Pahlawan Surabaya. "Kami mengambil semangat dari para pahlawan untuk bisa menginspirasi Kepala Biro SDM dan seluruh pengelola SDM. Momen ini kami ambil supaya bisa meresap di hati sanubari seluruh Kepala Biro SDM dan pengelola SDM," katanya.
Dia memastikan ada sanksi tegas bagi seluruh pengelola SDM kepolisian yang berperilaku menyimpang dalam proses penerimaan seleksi calon anggota polisi, yaitu mulai dari sanksi disiplin, kode etik, hingga pidana.
"Tiga bentuk sanksi ini setidaknya menjadi peringatan bagi seluruh pengelola SDM kepolisian agar jangan bermain-main dalam menjalankan proses rekrutmen. Karena target kami adalah benar-benar merekrut pemuda-pemuda dari masyarakat yang memang berminat menjadi polisi dan berkualitas baik," ucapnya.
Maka Arief meminta agar para pemuda yang berminat mendaftar Polri untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Dia memastikan tidak ada lagi cara penerimaan calon anggota Polri dengan menyogok, bayar, minta tolong, katabelece, maupun sponsorship.
"Jangan percaya pada siapapun yang mendatangani calon atau orang tua calon yang menjanjikan bisa membantu. Itu penipuan. Kalau ada seperti itu, tangkap ramai-ramai, bawa ke kantor polisi terdekat dan akan saya tindak lanjuti dengan proses hukum yang benar," tuturnya. (*)