Surabaya (Antara Jatim) - rogram Studi Spesialis Farmasi dan Magister Farmasi Klinik Fakultas
Farmasi Universitas Airlangga Surabaya memberikan pelatihan identifikasi
interaksi obat bagi apoteker bertajuk "Management of Drug Interaction
in Clinical Setting" di Surabaya pada Sabtu (28/1)
Koordinator Program Studi Magister Farmasi Klinik Dr Suharjono M.S
Apt di Unair, Jumat mengatakan pelatihan tersebut dalam rangka
peringatan Dies Natalis yang ke-25 tahun Program Studi Spesialis Farmasi
dan Magister Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga
(Unair) Surabaya.
Selain itu, pelatihan yang ditujukan bagi apoteker bidang pelayanan
kesehatan tersebut terselenggara atas kegelisahan yang terjadi di
beberapa rumah sakit yang belum memiliki fasilitas mumpuni. Fasilitas
yang dimaksud adalah validitas sumber data sebagai dasar dalam
menentukan atau mengetahui interaksi obat.
"Peran apoteker dalam identifikasi, pencegahan, dan penyelesaian
masalah interaksi obat sangat penting. Apoteker memiliki kompetensi
dalam aspek mengidentifikasi aspek obat," kata dia.
Menurut dia, keputusan apoteker dalam memberikan rekomendasi
masalah interaksi obat kepada dokter dan tenaga kesehatan lainnya harus
dilakukan secara bijak, berdasarkan EBM, menggunakan refrensi ilmiah
yang standar.
�Saya melihat di lapangan, banyak yang tidak rasional pada
interaksi obat ketika pemberian beberapa jenis obat kepada pasien.
Karena refrensi kurang valid, bisa berakibat fatal kepada pasien,�
ungkapnya.
Pada pelatihan tersebut diikuti 255 peserta. Tak hanya apoteker,
ada juga dokter dan akademisi. Mereka berasal dari berbagai kota dan
provinsi di Indonesia, seperti Biak Papua, Makassar, Palu, Manado,
Kalimantan, Sumatera, dan daerah di Jawa.
Pelatihan ini menghadirkan pemateri seperti Dr Suharjono, M.S Apt
yang menyampaikan materi Identification and Management of Drug
Interaction, Prof Dr Muh Yogiarto, Sp.JP (K) FIHA, FAsCC yang
menyampaikan materi Drug Interaction in Clinical Setting.
"Untuk materi Drug Interaction in Nephrology disampaikan Dr Budi
Suprapti M.Si Apt dan materi Drug Interaction in Intensive Care
Medcation oleh Drs Budi Rahardjo Sp.FRS Apt," paparnya.
Selain itu, ada pula materi Drug Interaction in Neurology oleh
Khairil Armal S.Si Sp.FRS Apt, Drug Interaction in Paediantric oleh Dra
Yulistiani M.Si Apt, Drug Interaction in Obstetry and Gynecology
Medication oleh Drs Muh Yahya, Sp.FRS Apt, dan Drug Interaction in
Cardiology Medicine oleh bambang S Z S.S M.Clin.Pharm Apt.
Para pemateri berasal dari RS. Dr. Soetomo, Departemen Farmasi
Klinik, dan alumni FF Unair. Terdapat studi kasus selepas pemberian
materi untuk lebih memperdalam pemahaman. Pelatihan diakhiri dengan
praktik registrasi dan penggunaan software interaksi obat. (*)
Unair Latih Apoteker Identifikasi Interaksi Obat
Jumat, 3 Februari 2017 18:19 WIB
"Peran apoteker dalam identifikasi, pencegahan, dan penyelesaian masalah interaksi obat sangat penting. Apoteker memiliki kompetensi dalam aspek mengidentifikasi aspek obat," kata dia.