Pamekasan (Antara Jatim) - Sebanyak 806 ton jatah bantuan beras untuk warga miskin (raskin) 2016 di Pulau Madura, Jawa Timur tidak terserap.
"Jatah bantuan raskin 2016 yang tidak terserap ini untuk jatah raskin Kabupaten Sumenep dan Kabupaten Pamekasan," kata Kepala Bulog Sub Divre XII Madura David Susanto Sabtu.
Di Pamekasan, jatah bantuan raskin yang tidak terserap sebanyak 132 ton, sedangkan di Kabupaten Sumenep sebanyak 674 ton.
David menjelaskan, jatah bantuan raskin yang tidak terserap itu, karena beberapa alasan.
Antara lain, karena aparat desa tidak memiliki dana talangan untuk menebus jatah bantuan raskin ke gudang Bulog. "Sistemnya saat ini kan cash and carry," kata David.
Selain itu, ada juga kepala desa yang berdalih tidak menebus raskin, karena konflik politik di tingkat desa.
"Sebagian lagi, karena kepala desanya terjerat kasus dugaan korupsi bantuan raskin," katanya, menambahkan.
Meski banyak jatah raskin yang tidak terserap, namun menurut David, jumlah serapan bantuan raskin tahun ini lebih banyak dibanding 2015.
"Sebab, pada 2015 jatah raskin yang tidak terserap mencapai 3.700 ton," katanya.
Dari jumlah kabupaten yang menebus raskin hingga 100 persen tahun ini juga mengalami peningkatan, dari sebelumnya hanya satu kabupaten, kini menjadi dua kabupaten.
Kepala Bulog Sub Divre XII Madura David Susanto menjelaskan, pagu raskin untuk masyarakat di empat kabupaten di Pulau Madura tahun ini sebanyak 71.368 ton dengan realisasi sebanyak 69.427 ton. (*)