Trenggalek (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur memberlakukan status siaga wabah demam berdarah, seiring terus meningkatnya jumlah kasus tersebut selama kurun Januari serta meninggalnya satu pasien penderita DB di RSUD dr Soedomo, Trenggalek.
"Kewaspadaan sudah kami lakukan sejak Desember 2015 dengan melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di sejumlah daerah yang selama ini menjadi kawasan endemi DBD," terang Kabid Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Trenggalek, Rufianto di Trenggalek, Senin.
Hingga akhir januari 2015, lanjut dia, jumlah penderita DB yang tercatat di dinas kesehatan tercatat sebanyak 96 orang.
Satu penderita di antaranya dilaporkan meninggal dunia pada pertengahan Januari atas nama Nita (30), warga Desa Mlinjon, Kecamatan Suruh, Trenggalek.
"Menurut data rekap medik, korban ini meninggal karena terlambat penanganannya. Saat pertama kali dibawa ke rumah sakit, kondisinya sudah sangat buruk dan berstatus DSS (dengue shock syndrome)," terang Rufi.
Hasil penelitian epidemologi yang dilakukan petugas di sekitar rumah korban Nita, lanjut dia, ditemukan banyak jentik nyamuk yang melebihi ambang batas di hampir semua tempat.
Mulai dari bak mandi pemukiman sekitar rumah korban, masjid, sekolah, maupun sejumlah titik genangan statis lain.
"Hasil pemeriksaan epidemologi di sekitar rumah penderita DBD lain juga rata-rata indikasinya sama. Banyak sarang nyamuk yang dimungkinkan menjadi perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti pembawa virus demam berdarah," ujarnya.
Kendati mengakui saat ini Dinkes Trenggalek meningkatkan kewaspadaan, Rufianto mengisyaratkan jumlah penderita kali ini masih jauh di bawah tahun lalu.
"Puncak siklusnya terjadi tahun lalu. Tapi bagaimanapun kita semua harus tetap waspada, sebab selama cuaca tidak menentu seperti ini, potensi kasus DB masih bisa terus meningkat," ingatnya.
Salah satu upaya antisipasi yang kini digiatkan Dinkes Trenggalek adalah dengan membentuk tim "fogging" (pengasapan) di 31 puskesmas yang tersebar di 14 kecamatan se-Trenggalek.(*)
Dinkes Trenggalek Berlakukan Status Siaga Demam Berdarah
Senin, 1 Februari 2016 16:51 WIB
"Hasil pemeriksaan epidemologi di sekitar rumah penderita DBD lain juga rata-rata indikasinya sama. Banyak sarang nyamuk yang dimungkinkan menjadi perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti pembawa virus demam berdarah," ujarnya.