Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, memperkuat pengelolaan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK), sebagai upaya membentuk generasi emas yang sadar akan isu-isu kependudukan dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Kediri Fajri Mubasysyir mengemukakan pemerintah kota menguatkan implementasi SSK sebagai upaya memanfaatkan bonus demografi untuk mewujudkan generasi berkualitas di Indonesia.
“Kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman teman-teman terutama di tingkat SLTP terkait Sekolah Siaga Kependudukan, agar semua sekolah di Kota Kediri siap sehingga ke depan program pemkot terkait kependudukan bisa terimplementasi kepada anak didik di sekolah,” katanya di Kediri, Kamis.
Ia menambahkan, kegiatan tersebut digelar sekaligus mengintegrasikan pendidikan kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga ke dalam kurikulum sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler.
Fajri mengatakan selama ini implementasi SSK di Kota Kediri mendapat respons positif dari sekolah maupun peserta didik. Program ini terbukti memberikan dampak positif pada penguatan karakter, pemahaman isu kependudukan, pencegahan kekerasan seksual serta pencegahan pernikahan dini.
Pihaknya juga terus berupaya meningkatkan kompetensi dan kemampuan guru dalam mengimplementasikan SSK melalui berbagai workshop. Pemkot juga melakukan monitor dan evaluasi setiap bulan program tersebut.
Saat ini, sudah terdapat 24 sekolah SSK di Kota Kediri baik tingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama (SMP) hingga sekolah menengah atas (SMA).
Pihaknya berharap program ini bisa sebagai media pencerahan, memberikan edukasi ke anak misalnya terkait dengan perundungan, hingga pernikahan dini.
“Harapannya SSK bisa memberikan sumbangsih, pendidikan sejak dini ke anak didik kita mulai dari tingkat SD hingga SMA sehingga masalah perkawinan dini dan kekerasan pada anak bisa dicegah,” ujarnya.
Pemkot Kediri juga memberikan penghargaan SSK tingkat SMP. Pelaksanaan hingga penilaian lomba sudah berjalan hampir satu bulan mulai awal hingga akhir November 2025.
Tahapan yang dilakukan penilaian yakni penilaian dokumen melalui aplikasi Sistem Monitoring dan Evaluasi Kependudukan (Simonevpenduk) dan penilaian lapangan.
Seluruh nilai dari kedua tahapan tersebut selanjutnya oleh juri dari BKKBN Provinsi Jawa Timur serta Penyuluh KB digabung dan ditetapkan tiga pemenang.
Adapun sekolah yang berhasil meraih juara dalam lomba SSK tingkat SMP Tahun 2025 antara lain juara 1 diraih oleh SMPN 4 Kota Kediri, juara 2 diraih oleh SMPN 1 Kota Kediri dan SMPN 6 Kota Kediri berhasil meraih juara 3.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Mandung Sulaksono juga menambahkan SSK sangat penting untuk mengarahkan anak-anak memahami isu kependudukan dan memiliki perencanaan masa depan yang matang.
“Dengan pojok kependudukan dan berbagai aktivitas SSK, kami menyiapkan SDM unggul menjelang 2045. Generasi emas harus benar-benar muncul,” ujarnya.
Ia juga berpesan agar para guru dan kepala sekolah memberikan dukungan penuh terhadap implementasi SSK.
