Pamekasan (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur berencana mengalokasikan anggaran tes urine untuk siswa, sebagai upaya pencegahan dini akan kemungkinan adanya siswa yang mengkonsumsi narkoba di wilayah itu. Bupati Pamekasan Achmad Syafii, di Pamekasan, Sabtu mengatakan, pihaknya telah meminta tim anggaran eksekutif untuk mengalokasikan anggaran khusus tes urine siswa itu. \"Kami anggap ini penting dilakukan, karena peredaran narkoba saat ini sudah sangat membayakan,\" ucapnya. Ia menjelaskan, rencana alokasi anggaran untuk tes urine siswa itu pada perubahan anggaran keuangan (PAK) 2015. Selama ini, kata dia, pihaknya sebenarnya telah mengalokasikan anggaran untuk mencegah peredaran narkoba dan menggelar tes urine. Hal ini dilakukan melalui program P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, dan Penyalahgunaan serta Peredaran Gelap Narkoba). Program ini dicanangkan oleh Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Pamekasan Kholil Asy\'ri. Ada beragam kegiatan yang telah dilakukan. Diantaranya dengan menggencarkan sosialisasi akan bahaya obat terlarang narkoba melalui para pelajar, mahasiswa dan organisasi pemuda, serta pelaksanaan tes urine kepada sebagian pejabat. \"Kedepan kami ingin tes urine ini bisa dilakukan secara massif, tidak hanya di tingkat kabupaten, tapi kecamatan dan desa juga,\" tuturnya. Selain itu, kalangan pelajar juga perlu dilakukan tes urine, sehingga jika ada pelajar yang mengkonsumsi narkoba bisa segera diketahui. Bupati menuturkan, anggaran untuk pencegaran peredaran narkoba termasuk tes urine untuk sebagaian pejabat di lingkungan Pemkab Pamekasan selama ini Rp150 juta. \"Kami meminta kepada dinas teknis anggaran itu ditingkatkan, sehingga upaya deteksi norkoba melalui tes urine bisa lebih optimal,\" ujarnya. Pamekasan termasuk salah satu kabupaten di Pulau Madura yang masuk dalam catatan merah petugas kepolisian, karena peredaran narkoba di wilayah ini termasuk semakin meluas, tidak hanya di perkotaan, akan tetapi juga hingga ke peredesaan. Peredaran narkoba di Kota Batik ini, tidak hampir menyentuh semua lapisan masyarakat, baik pejabat, aparat penegak hukum, mahasiswa dan oknum politikus. Bahkan belum lama ini, TNI dari Kodim 0826 Pamekasan berhasil mengungkap pesta narkoba sabu-sabu yang dilakukan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) asal Desa Bandaran, Kecamatan Tlanakan, Juanda Cahyono. Sementara, berdasarkan data di Mapolres Pamekasan menyebutkan, selama 2014 institusi ini berhasil membongkar 22 kasus narkoba dengan jumlah tersangka mencapai 33 orang. Sementara mulai Januari hingga April 2015 petugas telah berhasil mengungkap 15 kasus narkoba dengan jumlah tersangka sebanyak 25 orang.(*)
Pemkab Pamekasan Anggarkan Tes Urine Untuk Siswa
Sabtu, 9 Mei 2015 17:07 WIB