Surabaya (Antara Jatim) - Rektor ITS Surabaya Prof Joni Hermana menegaskan bahwa pihaknya telah menurunkan tim penyelesaian pelanggaran (TPP) untuk menyikapi kericuhan antarmahasiswa setempat saat pertandingan futsal pada Rabu (6/5) malam. \"Hiruk pikuk mahasiswa itu biasa, (kejadian) itu bukan keributan yang luar biasa, karena dalam satu keluarga saja bisa ribut, apalagi anak-anak muda, tapi mestinya mahasiswa itu mengedepankan intelektual, bukan emosi,\" katanya di Surabaya, Jatim, Jumat. Ditemui setelah membuka \"Marine Icon 2015\" yang digelar mahasiswa Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) di Monumen Kapal Selam (Monkasel) Surabaya, ia mengemukakan hal itu menanggapi keributan antara mahasiswa FTK dengan Teknik Mesin saat lomba futsal itu. \"Jangan mudah berkelahi hanya karena pertandingan, sebab \'Marine Icon 2015\' atau futsal itu juga hanya pertandingan. Demokrasi itu memang mengandaikan kalah dan menang, jangan mudah emosi karena demokrasi. Untuk menyelesaikan itu, saya sudah menurunkan TPP sejak kejadian pada Rabu malam itu,\" ujarnya. (*)
Berita Terkait
Khofifah: OPOP harus naik kelas lewat inovasi dan teknologi ITS
20 Desember 2025 10:17
ITS siapkan beasiswa terpadu untuk mahasiswa Palestina hingga S3
17 Desember 2025 20:11
Komdigi dan ITS bangun AI Talent Factory untuk perkuat talenta digital
9 Desember 2025 18:42
YMI ITS siap tambah bantuan untuk korban bencana Sumatera
8 Desember 2025 19:06
ITS berangkatkan Satgas Kemanusiaan bantu korban bencana Sumatera
8 Desember 2025 15:32
Pemkab gandeng ITS tanggulangi banjir Tanggulangin Sidoarjo
27 November 2025 20:30
Wagub Jatim ingatkan daya saing industri bertumpu pada SDM teknik
27 November 2025 20:10
OPOP Jatim-ITS kolaborasi perkuat ekosistem ekonomi pesantren
27 November 2025 13:53
