Disnakertansos: Minat Masyarakat Bojonegoro Ikuti Pelatihan Tinggi
Kamis, 26 Februari 2015 16:33 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Disnakertransos Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan minat masyarakat di daerahnya untuk mengikuti pelatihan 21 kejuruan yang dibuka sejak 21 Januari lalu, cukup tinggi, hingga sampai saat ini sudah mencapai 4.000 pendaftar.
"Minat masyarakat mengikuti pelatihan cukup tinggi dan sampai saat ini masih terus bertambah jumlah pendaftarnya," kata Kepala Bidang Pengembangan Penempatan Kerja dan Trasmigrasi Disnakertransos Bojonegoro Joko Santoso, di Bojonegoro, Kamis.
Menurut dia, pelatihan kejuruan yang paling banyak peminatnya yaitu pelatihan menjahit, aneka kue, rias pengantin, pengolahan industri pertanian, dan komputer.
"Kejuruan lainnya juga ada pendaftarnya, di antaranya merupakan 12 kejuruan sertifikasi, seperti las, listrik, pipa dan mesin, tidak banyak," jelasnya.
"Mereka yang bisa mengikuti pelatihan kejuruan sertifikasi bisa bekerja di seluruh daerah di Tanah Air, bahkan keluar negeri," ucapnya, menambahkan.
Lebih lanjut ia menjelaskan pihaknya mengawali menggelar pelatihan delapan kejuruan, antara lain, rias pengatin, menjahit, komputer, dan pengolahan hasil pertanian, sejak 28 Januari.
"Ada sekitar 400 tenaga kerja, lebih yang saat ini mengikuti pelatihan delapan kejuruan," tuturnya.
Mengenai teknis pelaksanaannya, katanya, dilakukan bekerja sama dengan Pelatihan Tenaga Kerja, yang ada di daerahnya.
Yang jelas, menurut dia, pelaksanaan pelatihan tenaga kerja akan dilaksanakan secara bergelombang sesuai minat tenaga kerja dengan memilih kejuruan yang sudah ditentukan dengan jumlah berkisar 40-60 tenaga kerja/setiap kejuruan.
"Alokasi anggaran per paket pelatihan berkisar Rp25 juta-Rp35 juta dengan waktu 10 hari," tandasnya.
Yang jelas, katanya, pemkab mengalokasikan anggaran Rp9,6 miliar di dalam APBD 2015, untuk melaksanakan paket pelatihan bagi 12.000 tenaga kerja, sebagai antisipasi berakhirnya kontrak ribuan tenaga kerja proyek migas Blok Cepu.
Pelatihan itu, lanjut dia, hanyalah sebagai alternatif bagi tenaga kerja proyek Blok Cepu, yang akan segera berakhir masa kontraknya.
"Persyaratan utama tenaga kerja yang bisa mengikuti pelatihan yaitu warga Bojonegoro. Untuk usia tidak ada batasannya," katanya menandaskan. (*)