Bojonegoro Alokasikan Anggaran Pelatihan Rp9,6 Miliar
Kamis, 15 Januari 2015 14:05 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, mengalokasikan anggaran Rp9,6 miliar di dalam APBD 2015, untuk melaksanakan paket pelatihan bagi 12.000 tenaga kerja, sebagai antisipasi berakhirnya kontrak ribuan tenaga kerja proyek migas Blok Cepu.
"Persyaratan utama tenaga kerja yang bisa mengikuti pelatihan yaitu warga Bojonegoro. Untuk usia tidak ada batasannya," kata Kepala Disnakertransos Bojonegoro Adi Witjaksono, di Bojonegoro, Kamis.
Ia menjelaskan pelatihan tenaga kerja yang akan digelar terbagi menjadi 33 kejuruan, dengan rincian 21 kejuruan wira swasta, antara lain, menjahit, membuat kue, rias pengatin dan 12 kejuruan sertifikasi.
"kami optimistis mampu melaksanakan program berbagai pelatihan bagi 12.000 tenaga kerja dalam setahun," katanya, menegaskan.
Menurut dia, program berbagai pelatihan tersebut sudah sejak sebulan lalu disosialisasikan
kepada berbagai kalangan masyarakat, di antaranya, melalui spanduk, juga pengumuman di media massa.
"Sudah ratusan tenaga kerja yang mendaftar. Sesuai jadwal pelaksanaan pelatihan tenaga kerja dimulai 19 Januari," jelas dia.
Lebih lanjut ia menjelaskan pihaknya mengawali menggelar pelatihan tiga kejuruan yaitu menjahit, rias pengatin dan "prosesing" untuk 200 tenaga kerja.
"Selain 200 tenaga kerja yang akan mengikuti pelatihan tersebut, juga sudah ada ratusan tenaga kerja lainnya yang mendaftar untuk mengikuti pelatihan," ucapnya, menambahkan.
Oleh karena itu, menurut dia, pelaksanaan pelatihan tenaga kerja akan dilaksanakan secara bergelombang sesuai minat tenaga kerja dengan memilih kejuruan yang sudah ditentukan dengan jumlah paket 40 tenaga kerja/setiap kejuruan.
"Alokasi anggaran per paket pelatihan berkisar Rp25 juta-Rp35 juta dengan waktu 10 hari," tandasnya.
Menjawab pertanyaan, ia menyebutkan di daerahnya masih ada sekitar 5.000 tenaga kerja yang terlibat dalam pekerjaan proyek migas Blok Cepu, yang akan berakhir masa kontraknya Februari.
"Tujuan adanya pelatihan ini juga memberikan alternatif kepada tenaga kerja untuk memilih melanjutkan pekerjaannya," tuturnya. (*)