El Nusa Rekrut 25 Tenaga Kerja Bojonegoro
Sabtu, 15 Juni 2013 11:52 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Perusahaan nasional penyedia jasa minyak dan gas terpadu PT El Nusa merekrut 25 tenaga kerja asal Bojonegoro, Jatim, yang sudah menjalani pelatihan bidang migas yang diselenggarakan PT El Nusa "Petroleum School".
Kepala Bidang Pengembangan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disnakertransos Bojonegoro, Joko Santoso, Sabtu, mengatakan 25 tenaga kerja yang direkrut itu diambilkan dari 50 tenaga kerja yang dilatih PT El Nusa "Petroleum School" untuk dipekerjakan dalam penelitian seismik di berbagai daerah di Indonesia.
Prosesnya, katanya, 50 tenaga kerja yang menjalani pelatihan itu tetap harus menjalani tes yang digelar PT El Nusa mulai tes tertulis, ketrampilan sampai tes kesehatan.
"Pelaksanaan tes baru saja rampung. Rencananya, mereka mulai bekerja dalam survei seismik migas di Gresik, Madura dan Palangkaraya di PT El Nusa mulai Juli," katanya.
Sebanyak 25 tenaga kerja yang tidak lolos tes, karena dia tetap melanjutkan mengikuti pelatihan bidang migas yang diselenggarakan PT El Nusa "Petroleum School" sesuai target enam bulan sejak April sampai September.
"Tenaga kerja yang tidak lolos tes juga akan ditawarkan untuk bisa bekerja ke sejumlah perusahaan migas setelah pelatihan selesai," katanya.
Ia menjelaskan pelatihan tenaga kerja bidang migas bekerja sama dengan pemkab dan PT El Nusa "Petroleum" akan terus berlanjut.
"Tenaga kerja yang lulus pelatihan akan memperoleh sertifikat bidang migas, meliputi workover, roughneck atau junior operator," tuturnya.
Menurut Joko, pelatihan tenaga kerja bidang migas bekerja sama dengan PT El Nusa "Petroleum School" itu sebagai usaha menyiapkan tenaga kerja terampil.
Ia menambahkan pelatihan bidang migas yang digelar PT El Nusa "Petroleum School" itu merupakan salah satu usaha menyiapkan tenaga kerja terampil menyongsong berkembangnya Bojonegoro menjadi kawasan industri migas.
"Digelarnya pelatihan bidang migas ini agar warga Bojonegoro yang daerahnya berkembang menjadi kawasan industri migas bisa terlibat ikut bekerja tidak hanya sekadar menjadi penonton," jelasnya. (*)