Bangkalan (Antara Jatim) - Petugas Kepolisian Polres Bangkalan, Madura, Jawa Timur, memasang garis polisi di lokasi penembakan aktivis LSM CiDE Mathur Husairi di rumahnya di Jalan Teuku Umar yang terjadi Selasa pukul 02.00 WIB. "Pemasangan langsung kami lakukan beberapa jam setelah kejadian," kata Wakapolres Bangkalan Kompol Yanuar Herlambang di Bangkalan,. Meski dipasang garis polisi, namun rumah korban sengaja tidak dijaga petugas, untuk mengantisipasi agar suasana tidak semakin memanas. "Saat ini, kami masih telah menerjunkan tim, guna melakukan penyelidikan terkait kasus penembakan ini," ucap Herlambang. Aktivis Matur Husairi ditembak orang tak di kenal pada saat membuka pagar rumahnya di Jalan Teuku umar, Kecamatan Kota Bangkalan. Kronologi Kasus penembakan ini berawal ketika korban melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat yang membahas tentang kasus korupsi di Bangkalan. Setelah selesai, korban pulang dengan menaiki mobil Avanza bernomor polisi M-307-HA warna abu-abu metalik miliknya sendirian. Setibanya di depan rumahnya, ia turun dari mobil dan membuka pintu pagar, dan saat itu korban langsung ditembak orang tak dikenal. Pelaku mengendarai sepeda motor, dan diduga, korban telah dibuntuti pelaku sejak dalam perjalanan. Akibatnya, korban Mathur Husairi mengalami luka parah pada bagian pinggang sebelah kanan. "Korban ini sempat mengejar para pelaku. Namun, karena mengalami luka tembak di pinggang tembus ke pangkreas, dan paru, akhirnya korban tersungkur," terang Wakapolres. Keluarga yang mendengar suara letusan pistol langsung keluar rumah. Namun, saat itu, korban sudah ditemukan tersungkur dalam jarak sekitar 20 meter dari rumah korban. (*)
Petugas Pasang Garis Polisi di Lokasi Penembakan
Selasa, 20 Januari 2015 15:18 WIB