Polres Bangkalan Amankan Rumah Korban Penembakan
Rabu, 11 Februari 2015 7:07 WIB
Bangkalan (Antara Jatim) - Polres Bangkalan, Madura, Jawa Timur, mengamankan rumah aktivis antikorupsi Mathur Husairi yang menjadi korban penembakan orang tidak dikenal dan kini menjalani perawatan rumah setelah menjalani operasi di Rumah Sakit dr Soetomo Surabaya.
"Kami menugaskan sebanyak personel Polres Bangkalan untuk berjaga-jaga di rumah Mathur Husairi," kata Kapolres Bangkalan AKBP Soelistijono di Bangkalan, Rabu.
Penjagaan rumah aktivis itu dilakukan selama 24 jam. Hal ini dilakukan atas permintaan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) agar polisi menjaga korban penembakan itu.
Kapolres menjelaskan, penjagaan di rumah Mathur Husairi itu akan dilakukan hingga situasi benar-benar dirasa aman dan proses penyelidikan terkait kasus itu tuntas digelar.
"Kita lihat situasi saja nanti. Jika memang dirasa aman, ya personel kami tarik," terang Kapolres.
Mathur Husairi pulang ke rumahnya di Jalan Teuku Umar, Bangkalan, setelah tim dokter menyatakan kondisi aktivis korban penembakan itu membaik.
Mathur tiba di Bangkalan, Senin (9/2) dan dikawal aparat kepolisian Polres Bangkalan. Ia pulang ke rumahnya setelah menjalani perawatan intensif selama 19 hari di rumah sakit. Walaupun pihak doktek telah memperbolehkan pulang, namun ia harus menjalani rawat jalan di rumah sakit dr Sutomo Surabaya.
"Jadi setiap seminggu, harus kontrol sampai sembuh total, sebab yang paling parah adalah luka di bagian usus," kata istri Mathur Husairi, Mutmainnah.
Aktivis antikorupsi Mathur Husairi ditembak orang tak dikenal pada 20 Januari 2015 sekitar pukul pukul 02.00 WIB dini hari. Hingga saat ini pelaku penembakan belum tertangkap.
Mathur dikenal sebagai aktivis yang vokal dan selama ini sering mengkritik kebijakan Pemkab Bangkalan yang dinilai melanggar ketentuan dan tidak berpihak kepada rakyat kecil.
Korban juga lantang menyuarakan kasus dugaan korupsi yang menjerat mantan Bupati Bangkalan Fuad Amin Imron, bahkan akan menjadi saksi dalam kasus itu.(*)