Dinkes Bojonegoro Perbanyak Petugas Jumantik Antisipasi DBD
Sabtu, 14 Juni 2014 20:21 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, akan memperbanyak petugas juru pemantau jentik atau jumantik untuk mengantisipasi berkembangnya nyamuk aedes aigypti, penyebab penyakit demam berdarah dengue (DBD).
"Dinkes sudah membentuk petugas jumantik di 12 desa, yang masuk daerah endemis DBD. Tugas petugas jumantik melakukan pemantauan jentik-jentik nyamuk aedes aigypti di lingkungannya masing-masing," kata Petugas Dinkes Bojonegoro Didik, Sabtu.
Ia menyebutkan 12 desa yang sudah dibentuk petugas jumantik tersebut, di antaranya, di sejumlah desa di Kecamatan Kota, Dander, Sumberrejo, dan Padangan.
"Di setiap desa rata-rata ada 20 petugas jumantik," jelasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan petugas jumantik yang direkrut dari warga tersebut, sebelumnya sudah memperoleh pelatihan tentang cara-cara melakukan pengamatan perkembangan jentik-jentik nyamuk aedes aigypti di wilayahnya masing-masing.
Suatu misal, katanya, petugas jumantik tahu bahwa jentik-jentik nyamuk aedes aigypti posisinya menggantung di air, mirip kelelawar, sedangkan nyamuk biasa tidur.
"Kalau petugas tahu ada jentik-jentik nyamuk aedes aigypti di genangan air, maka dia akan membasmi dengan cara menguras tempat penampungan air itu. Ya intinya melakukan gerakan 3 M yaitu mengubur, menguras dan menutup," paparnya.
Menurut dia, pembentukan petugas jumantik tersebut lebih mengena dibandingkan pembasmian nyamuk aedes aigypti dengan cara pengasapan, sebab perkembangan nyamuk aedes aigypti bisa dilakukan sejak dini.
Oleh karena itu, katanya, jumlah petugas jumantik di daerahnya terutama di daerah endemis DBD akan semakin diperbanyak.
"Dinkes mentargetkan akan membentuk petugas jumantik secar bertahap di seluruh desa yang masuk daerah endemis DBD," katanya, menegaskan.
Menjawab pertanyaan, ia menjelaskan perkembangan penderita DBD di daerahnya dalam tiga bulan terakhir cenderung menurun.
"Tapi saya tidak hapal jumlah penderitanya. Yang jelas dinkes hanya melakukan pengasapan tiga kali dalam sebulan terakhir, di antaranya, di Desa Sukorejo, di Kecamatan Kota," jelasnya, ketika sedang memantau pengasapan di Desa Sukorejo, Kecamatan Kota. (*)