Bojonegoro - Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro, Jawa Timur, mewaspadai kemungkinan meningkatnya penderita demam berdarah dengue (DBD), diare, penyakit kulit dan infeksi saluran pernapasan atas/akut (ISPA) pada "musim" banjir dan pascabanjir. "Ketika banjir dan pascabanjir sangat rawan memunculkan berbagai macam penyakit, sebab berhubungan dengan minimnya ketersediaan air bersih di masyarakat dan lingkungan yang tidak bersih," kata Kepala Dinkes Bojonegoro Harjono, Jumat. Ia menyatakan sudah menginstruksikan seluruh jajarannya untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi berbagai macam penyakit yang kemungkinan meningkat pada musim banjir dan pascabanjir. "Persediaan obat-obatan seperti salep untuk mengobati gatal-gatal lebih dari cukup," jelasnya. Pada musim banjir, menurut dia, banyak sumur yang tergenang air banjir, sehingga akan menyulitkan masyarakat memperoleh air bersih. Selain itu, lanjutnya, munculnya genangan air di tempat-tempat tertentu, seperti kaleng bekas, juga yang lainnya membuka peluang berkembangnya nyamuk "Aedes aigypti" yang menjadi penyebab DBD. Data di Dinkes setempat, penderita DBD di daerah setempat mencapai 438 penderita, di antaranya empat meninggal dunia selama November 2012. "Peran masyarakat sangat diperlukan untuk mencegah berkembangnya berbagai macam penyakit dengan menjaga lingkungannya dan menerapkan pola hidup sehat," katanya, menegaskan. Ia mencontohkan peran masyarakat dibutuhkan untuk mencegah berkembangnya penyebaran nyamuk "Aedes aigypti" dengan melakukan gerakan "3M" (menguras, menutup dan mengubur). "'Fogging' (pengasapan) yang kami laksanakan untuk membunuh nyamuknya, tapi gerakan 3M sangat dibutuhkan untuk membunuh jentik-jentiknya," tandasnya. Data penderita yang menjalani perawatan di rumah sakit dan puskemas di wilayah setempat selama November yaitu diare (termasuk tersangka kolera) 1.851 penderita, penyakit kulit infeksi 1.094 penderita dan ISPA 6.374 penderita. "Di musim banjir penderita ISPA juga akan meningkat, mengingat lingkungan rumah warga yang lembab," ucapnya, menambahkan.(*)
Berita Terkait

Jampersal Bojonegoro Tetap Libatkan Dukun Bayi
1 Maret 2013 13:38

Kadinkes: Kasus DBD Di Bojonegoro Cenderung Turun
13 Februari 2013 15:50

PMI Bojonegoro Usulkan Alat Pemecah Darah
5 Februari 2013 16:07

Dinkes Bojonegoro Tingkatkan Kewaspadaan Hadapi Kasus DBD
10 Januari 2013 14:24

Penderita Diare Di Bojonegoro Meningkat
22 September 2012 08:53

Sejumlah Warga karangpancar Bojonegoro Terjangkit DBD
30 Juni 2012 14:58

Dinkes Bojonegoro: Warga Perlu Waspadai DBD
16 Januari 2012 09:10

Dinkes Bojonegoro Minta Warga Waspadai Ispa
6 Oktober 2012 08:41