Jampersal Bojonegoro Tetap Libatkan Dukun Bayi
Jumat, 1 Maret 2013 13:38 WIB
Bojonegoro - Pelaksanaan program jaminan persalinan (Jampersal) di Bojonegoro yang sudah berjalan sejak 2011, tetap melibatkan peran dukun bayi, namun bukan pada waktu proses persalinan.
Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro Hariyono, Jumat mengatakan, sesuai Peraturan Bupati (Perbup) No. 30 tahun 2013 tentang Kemitraan Bidan dan Dukun, yang prinsipnya berisi proses persalinan harus ditangani bidan.
Meski demikian, lanjut dia, masih sesuai perbup dukun bayi tetap bisa mendampingi ibu yang menjalani proses persalinan, termasuk mendampingi sebelum dan sesudah melahirkan.
"Jampersal tetap melibatkan dukun bayi yang jumlahnya di Bojonegoro sebanyak 375 dukun bayi. Hanya saja kalau dukun bayi menerima ibu yang akan melahirkan berkewajiban mengantarkan ke bidan," tutur Hariyono, didampingi stafnya Siti Syamsiah.
Begitu pula, lanjutnya, dukun bayi tetap bisa terlibat setelah persalinan, misalnya mendampingi ibu yang baru melahirkan untuk merawat bayinya.
"Dukun bayi tetap diperbolehkan memandikan bayi yang baru dilahirkan termasuk merawat ibunya," tuturnya.
Ia menjelaskan, jampersal yang sudah berjalan sejak 2011 lalu juga melibatkan bidan praktik swasta yang pada awalnya hanya 15 bidan berkembang menjadi 3.647 bidan.
"Pelaksanaan jampersal bisa ditangani bidan praktik swasta, selain ditangani di semua polindes, puskesmas pembantu, puskesmas juga di tiga Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) milik pemkab," paparnya.
Menjawab pertanyaan, Hariyono menyatakan, minat ibu yang menjalani proses persalinan di lokasi yang disediakan menunjukkan kecenderungan meningkat, baik dari keluarga miskin maupun keluarga kaya.
"Program jampersal bisa dimanfaatkan ibu keluarga miskin dan kaya, tapi pelayanannya kelas III, sehingga kalau meminta pelayanan kelas II harus mengeluarkan biaya tambahan," ucapnya.
Sesuai data di Dinkes setempat, jumlah ibu yang menjalani proses persalinan pada 2012 di 36 puskesmas sebanyak 8.442 ibu, meningkat dibandingkan 2011 yang hanya 2.590 ibu.
Sementara itu, proses persalinan di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo, Padangan dan Sumberrejo pada 2012 sebanyak 3.284 ibu meningkat dibandingkan 2011 yang hanya 765 ibu.
Selain itu, jumlah proses persalinan di praktik bidan swasta pada 2012 sebanyak 1.022 ibu, meningkat dibandingkan 2011 yang hanya 30 ibu.
"Kesadaran ibu hamil untuk memeriksakan kandungannya ketika hamil juga meningkat," katanya. (*)