Dinkes Bojonegoro Minta Warga Waspadai Ispa
Sabtu, 6 Oktober 2012 8:41 WIB
Bojonegoro - Jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoruo, Jawa Timur, meminta warga mewaspadai polusi debu dalam pekerjaan proyek migas Blok Cepu yang bisa memicu penyakit insfeksi saluran pernapasan atas (Ispa).
"Warga di sekitar proyek migas Blok Cepu juga harus mengantisipasi, menjaga kebersihan lingkungannya, termasuk menutup hidungnya kalau polusi meningkat," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Dinkes Bojonegoro, M.Ichsan, Sabtu.
Di lain pihak, lanjutnya, kontraktor PT Tripatra Jakarta, juga harus meningkatkan penyiraman di sepanjang titik yang berpotensi menimbulkan polusi debu.
"Dalam kunjungan ke lapangan, kami sudah meminta kepada PT Tripatra untuk melakukan penyiraman air di lokasi yang berpotensi terjadi polusi debu," kata Kasi Penyehatan Lingkungan Dinkes Moch. Soleh, menambahkan.
Data yang dihimpun Dinkes setempat, jumlah penderita Ispa di Kecamatan Ngasem, Kalitidu dan Purwosari, yang berada di sekitar kawasan proyek migas Blok Cepu, menempati posisi teratas dibandingkan penyakit lainnya.
Di Kecamatan Purwosari, penderita Ispa yang menjalani perawatan di puskesmas setempat, Juni 261 pasien, Juli 272 pasien dan Agustus 238 pasien.
Di Kecamatan kalitidu, Juni 228 pasien, Juli 216 pasien dan Agustus 140 pasien, sedangkan di Kecamatan Ngasem, meskipun penderita Ispa menempati posisi ketiga, namun jumlah penderitanya cukup tinggi yaitu Juni 546 pasien, Juli 406 pasien dan Agustus 315 pasien.
Menanggapi data penderita Ispa itu, Ihsan menyatakan, perlu dilakukan pendalaman mengenai penyebab pasti warga yang menderita Ispa yang berobat ke puskesmas.
Pertimbangannya, menurut dia, penyakit Ispa bisa muncul juga pada musim hujan, yang berhubungan dengan udara, namun pada musim kemarau, penyakit Ispa lebih mudah terjadi, apalagi terjadi polusi debu.
Secara terpisah seorang warga Desa Gayam, Kecamatan Ngasem Mugito menyatakan, polusi debu yang ditimbulkan dari pekerjaan pembangunan fasilitas produksi minyak Blok Cepu dengan kontraktor PT Tripatra Jakarta, masih terjadi.
Meskipun, jelasnya, penyiraman di sejumlah lokasi yang berpotensi menimbulkan polusi debu sudah dilakukan dan hujan sudah mulai turun di sekitar kawasan migas Blok Cepu.
Selama terjadi polusi debu, tambah warga lainnya Dwi Nugroho, PT Tripatra baru sekali melakukan pengobatan gratis di daerah yang terdampak polusi yaitu di Desa Gayam, Kecamatan Ngasem.
"Keluhan warga yang berobat terbanyak pegal-pegal, juga batul pilek," ujarnya. (*)