Minyak Siap Jual Bojonegoro 17,027 Juta Barel
Rabu, 10 Oktober 2012 20:33 WIB
Bojonegoro - Produksi minyak siap jual Bojonegoro, Jawa Timur, sampai dengan triwulan III (Desember 2011-Agustus 2012) terealisasi sebesar 17,027 juta barel atau 69,19 persen dari prognosa APBN Perubahan 2012 sebesar 24,609 juta barel.
Kepala Bagian Sumber Daya dan Mineral (SDM) Pemkab Bojonegoro Fajar Yudi, Rabu, mengatakan kecil kemungkinan prognosa minyak siap jual yang ditetapkan 24,609 juta barel di dalam APBN Perubahan 2012, bisa terealisasi, melihat produksi minyak siap jual sampai triwulan III baru 17,027 juta barel.
"Idealnya realisasi produksi minyak sial jual triwulan III sudah tercapai 70 persen," jelasnya.
Apalagi, jelasnya, produksi lapangan sumur minyak yang dikelola Pertamina EP dan lapangan minyak Unitisasi Sukowati mulai mengalami penurunan produksi sejak triwulan III lalu.
"Penurunan produksi sumur minyak Sukowati karena gangguan teknis di lokasi penampungan FSO Cinta Natomas," katanya, mengungkapkan.
Sementara itu, lanjutnya, lapangan sumur minyak Pertamina EP juga mengalami penurunan produksi yang semula pada triwulan II rata-rata mencapai 962,92 barel/hari, pada triwulan III turun menjadi 794,97 barel/hari.
Di lain pihak, lanjutnya, lapangan minyak Blok Cepu dengan operator Mobil Cepu Limited (MCL) dan lapangan minyak yang dikelola Joint Operating Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java, pada triwulan III tidak mengalami gangguan produksi, bahkan meningkat.
Ia menyebutkan produksi lapangan sumur minyak JOB PPEJ (Desember 2011- Agustus 2012) mencapai 2.106.433 barel (68,66 persen dari prognosa APBN Perubahan) atau produksi rata-rata 7.801,60 barel/hari, meningkat dibandingkan triwulan II sebesar 7.189,21 barel/hari.
Sementara itu, lanjutnya, produksi lapangan minyak Blok Cepu (Desember 2011-Agustus 2012) mencapai 5.950.971,33 barel (67,75 persen) atau produksi rata-rata 22.040,63 barel/hari, meningkat dibandingkan triwulan II produksi rata-rata 22.000 barel/hari.
Meski mengalami penurunan produksi, ia optimistis perolehan dana bagi hasil (DBH) migas 2012 yang ditarget sebesar Rp292 miliar di dalam APBD Perubahan 2012 bisa tercapai dengan memperhitungkan harga minyak dunia cukup stabil rata-rata 112,12 dolar Amerika Serikat/barel.
"Kami optimistis perolehan DBH bisa terlampaui, meskipun kemungkinan prognosa produksi minyak siap jual tidak tercapai," katanya, memperkirakan.
Mengenai produksi gas siap jual ia menambahkan hingga triwulan III hanya terealisasi 2,526 juta kaki kubik atau 22,82 persen dari prognosa APBN Perubahan 2012 yang ditetapkan sebesar 11,070 juta kaki kubik. (*)