Situbondo (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur mendorong dan memberikan peluang seluas-luasnya kepada madrasah aliyah di wilayah itu untuk mengembangkan keterampilan yang relevan dengan potensi lokal dan menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di daerah.
Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Akhmad Sruji Bahtiar memberikan apresiasi kepada Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Situbondo yang memiliki terobosan transformasi MAN reguler menjadi MAN Plus Keterampilan.
"Kami mendorong penguatan pendidikan berbasis keterampilan di madrasah untuk mengembangkan potensi dan bakat peserta didik dengan menyesuaikan kebutuhan masyarakat di daerah," kata dia saat menghadiri peluncuran media center MAN 2 Situbondo, Selasa.
Akhmad Sruji menyampaikan bahwa implementasi MAN plus keterampilan di Jawa Timur, termasuk MAN 2 Situbondo dilaksanakan beragam.
Dengan demikian, lanjut dia, akan menjadi kekuatan dalam menciptakan lulusan madrasah yang tidak hanya unggul secara akademik dan keagamaan, namun juga memiliki keterampilan.
"Jadi, transformasi MAN 2 Situbondo menjadi MAN plus keterampilan diharapkan mampu memperkuat peran madrasah sebagai lembaga pendidikan yang adaptif dan inovatif," tutur Akhmad Sruji.
Sementara itu, Kepala MAN 2 Situbondo Suhdi mengemukakan bahwa selama satu tahun terakhir madrasah aliyah itu telah menunjukkan banyak kemajuan dan berbagai prestasi akademik maupun nonakademik telah diraih.
"Pada usia 35 tahun, MAN 2 Situbondo juga telah bertransformasi dari madrasah reguler menjadi madrasah berbasis keterampilan," katanya.
Suhdi menjelaskan transformasi menjadi MAN plus keterampilan merupakan jawaban atas tuntutan zaman dan kebutuhan masyarakat yang tidak hanya siap melanjutkan ke perguruan tinggi, namun juga punya keterampilan kerja.
"Dengan memiliki bekal kemampuan atau keterampilan, diharapkan siswa makin siap menghadapi dunia kerja maupun jenjang pendidikan lebih tinggi," tuturnya.
Suhdi menambahkan program keterampilan yang sudah berjalan di MAN 2 Situbondo, di antaranya multimedia, kewirausahaan dan tata boga termasuk program membatik.
