Tetes Pertama Minyak Blok Cepu Mei 2014
Sabtu, 8 September 2012 13:56 WIB
Lamongan - Tetes pertama minyak Blok Cepu di Bojonegoro, Jawa Timur, untuk menuju puncak produksi sebesar 165 ribu barel/hari, akan dimulai sejak Mei 2014, kata Deputi Pengembangan Mobil Cepu Limited (MCL) Elviera Putri, dalam lokakarya jurnalistik di Lamongan, Sabtu.
Dalam lokakarya jurnalistik tentang migas kerja sama Lembaga Pers Dr. Soetomo Jakarta dan MCL itu, diikuti puluhan wartawan Jatim dan Jateng.
Ia menjelaskan, produksi puncak minyak Blok Cepu sebesar 165 ribu barel/hari itu dilakukan secara bertahap, tidak bisa secara langsung.
Alasannya, lanjutnya, pemaksaan produksi secara maksimal dalam waktu cepat di Blok Cepu bisa merusak "resorvoir", juga merusak fasilitas produksi yang ada.
"Dengan produksi awal Mei, akhirnya secara bertahap bisa mencapai produksi puncak 165 ribu barel per hari, sekitar kuartal IV 2014," paparnya, menjelaskan.
Namun, ia mengungkapkan, pembangunan fasilitas produksi minyak Blok Cepu, mulai tahap I, II, III, IV dan V, baik di wilayah Bojonegoro, hingga laut lepas di Tuban, dijadwalkan rampung pada Agustus 2014.
Menurut dia, proses pembangunan fasilitas produksi minyak Blok Cepu saat ini terus berjalan, mulai pekerjaan pengurukan tanah lokasi proyek, pemasangan pipa di darat juga di Laut Tuban dan pekerjaan lainnya.
"Meskipun fasilitas produksi rampung pada Agustus 2014, tapi tidak serta merta langsung bisa mencapai produksi puncak," ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, produksi awal minyak Blok Cepu yang dihasilkan dari lapangan minyak Banyu Urip di Bojonegoro, sebenarnya sudah berlangsung sejak Agustus 2011.
Hanya saja, lanjutnya, untuk meningkatkan produksi harus ada penambahan sejumlah sumur minyak yang sekarang ini sudah dalam tahap persiapan.
"Persiapan pengembangan untuk menambah sumur minyak produksi sedang dalam persiapan dengan mendatangkan rig ke lokasi BLok Cepu," katanya, menegaskan.
Mengenai produksi puncak itu, menurut dia, akan dilakukan dengan menambah dan memproduksikan 36 buah sumur minyak Blok Cepu dan sejumlah sumur injeksi gas.
"Sebab, gas bawaan sumur minyak Blok Cepu, kita kembalikan ke dalam sumur minyak," ujarnya.(*)