Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, memperoleh dana bagi hasil (DBH) migas pada 2018 sebesar Rp2,278 triliun jauh melampaui target yang ditetapkan di dalam APBD Perubahan 2018 yang hanya sebesar Rp942,3 miliar.
"Banyak faktor yang mengakibatkan perolehan DBH migas Bojonegoro meningkat tajam, di antaranya DBH migas triwulan IV yang biasanya disalurkan pada tahun berikutnya sekarang disalurkan tahun ini," kata Kepala Bidang Pendapatan Daerah Pemkab Bojonegoro Herry Sudjarwo di Bojonegoro, Selasa.
Ia menjelaskan, Kabupaten Bojonegoo menerima DBH migas triwulan IV tahap kedua dari Kementerian Keuangan sebesar Rp170,4 miliar yang merupakan kekurangan bayar DBH migas 2017.
Sebelum itu, Bojonegoro tidak sebagaimana biasanya juga menerima DBH migas triwulan IV tahap pertama sebesar Rp766 miliar pada 14 Desember.
"Biasanya DBH migas triwulan IV selalu dibayar awal tahun berikutnya," katanya.
Dengan adanya tambahan perolehan DBH migas triwulan IV tahap pertama dan kedua itu, jumlah keseluruhan DBH migas yang diterima Kabupaten Bojonegoro mulai triwulan I hingga IV mencapai Rp2,278 triliun.
Lebih lanjut, ia menjelaskan besarnya perolehan DBH migas 2018 yang jauh melampaui target yang ditetapkan dalam APBD disebabkan tercapainya lifting atau produksi minyak terjual di Bojonegoro di atas 100 persen.
Selain itu, juga harga minyak dunia mencapai 70 dolar Amerika Serikat per barel, meningkat di atas asumsi yang ditetapkan dalam APBN 2018 sebesar 45 dolar Amerika Serikat per barel.
"Nilai dolar yang mencapai Rp14.500 juga ikut mempengaruhi meningkatnya perolehan DBH migas daerah penghasil," tambahnya.
Herry Sudjarwo menyatakan tidak tahu pasti pemanfaatan DBH migas yang jauh melampaui target itu.
Dari keterangan yang diperoleh menyebutkan produksi minyak lapangan Banyuurip Blok Cepu di Kecamatan Gayam, sekarang ini rata-rata mencapai 210 ribu barel per hari.
Selain itu, produksi minyak lapangan Sukowati di Bojonegoro yang sekarang dikelola Pertamina EP Sukowati Field sejak 20 Mei 2018 juga terus meningkat hingga mencapai 9.700 barel/hari. (*)