Bojonegoro - Kepala RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, Jawa Timur, Sunhadi, mengemukakan, pasien yang menjalani rawat inap di RSUD sejaka Januari - Agustus yang terbanyak karena stroke yakni mencapai 493 pasien. "Jumlah penderita stroke yang menjalani rawat inap itu terbanyak dibandingkan pasien penderita penyakit lainnya yang juga menjalani rawat inap," katanya, Jumat. Ia menjelaskan, penderita stroke lebih senang memilih menjalani perawatan di RSUD, dibandingkan dengan puskesmas, karena menyangkut kecepatan penanganan. Meski demikian, lanjutnya, tidak semua penderita stroke harus menjalani rawat inap, namun hanya menjalani rawat jalan bergantung kondisinya. "Tapi, kalau penderita strokenya membutuhkan operasi tetap harus dibawa ke Surabaya," jelasnya. Ia juga membenarkan, jumlah penderita stroke yang menjalani rawat inap, juga rawat jalan di RSUD semakin meningkat dibandingkan jumlah penderita stroke tahun lalu. "Meningkatnya penderita stroke banyak faktor, di antaranya mulai gaya hidup, di antaranya kebiasaan minum minuman beralkohol, merokok, juga pengaruh stres," katanya menjelaskan. Menurut dia, sulit mengenali gejala dini stroke, namun sebagai penangkalnya masyarakat harus terbiasa dengan pola hidup sehat. Sunhadi membagi, penyakit stroke ada dua kategori yaitu stroke yang mengalami pendarahan di otak harus dilakukan operasi dan stroke yang mengalami penyumbatan pada pembuluh darah, penyembuhannya dengan obat "Pola hidup sehat lebih menjamin orang terbebas stroke, mulai membiasakan diri berolah raga, juga mengkonsumsi makanan yang sehat," kata alumnus Fakultas Kedokteran UNS Solo itu menegaskan. Data di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo, penderita terbanyak kedua setelah stroke yaitu diare dengan jumlah 348 pasien, TB paru 295 pasien dan diabetes militus 293 pasien. Selain itu , gagal jantung 257 pasien, dyspesia 250 pasien, gagal ginjal 228 pasien, gastritis 170 pasien, inspeksi saluran penyakit atas (Ispa) 148 pasien dan hernia 137 pasien. (*)
Berita Terkait
Jampersal Bojonegoro Tetap Libatkan Dukun Bayi
1 Maret 2013 13:38
Kadinkes: Kasus DBD Di Bojonegoro Cenderung Turun
13 Februari 2013 15:50
PMI Bojonegoro Usulkan Alat Pemecah Darah
5 Februari 2013 16:07
Dinkes Bojonegoro Tingkatkan Kewaspadaan Hadapi Kasus DBD
10 Januari 2013 14:24
Dinkes Bojonegoro Waspadai Penyakit "Musim" Banjir
7 Desember 2012 12:56
Penderita Diare Di Bojonegoro Meningkat
22 September 2012 08:53
Sejumlah Warga karangpancar Bojonegoro Terjangkit DBD
30 Juni 2012 14:58
Dinkes Bojonegoro Lakukan Pengasapan Nyamuk DBD
21 Februari 2012 17:53
