Jember (Antara Jatim) - Aksa Mahmud selaku koordinator nasional sukarelawan Keluarga Besar Joko Widodo-Jusuf Kalla, mengatakan maraknya kampanye hitam (black campaign) yang menyerang pasangan Jokowi-Jusuf Kalla justru akan menguntungkan pasangan calon presiden dan wakil presiden tersebut. "Kami tidak khawatir dengan kampanye hitam itu karena hal itu tidak akan berpengaruh pada perolehan suara pasangan Jokowi-JK," katanya usai menghadiri silaturahmi Ansor, Banser, dan Kiai Kampung di Pondok Pesantren Nurul Islam Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis malam. Menurut dia, masyarakat sudah cerdas untuk menentukan pilihan pada Pemilu Presiden 2014 dan mereka tidak bisa dibohongi dengan kampanye hitam yang tidak memberikan pendidikan politik yang baik kepada rakyat. "Almarhum Kiai Abdullah Faqih dari Langitan pernah menyampaikan bahwa semakin banyak kampanye hitam yang ditujukan kepada seseorang, maka semakin dekat dengan kemenangan, sehingga saya tidak terlalu memikirkan adanya kampanye yang menyudutkan pasangan Jokowi-JK," tuturnya. Jadwal kampanye pada Pilpres 2014, lanjut dia, relatif singkat selama 23 hari, sehingga tim pemenangan Jokowi-JK melakukan silaturahmi dengan kiai dan ulama terutama tokoh NU sebelum tahapan kampanye karena mayoritas rakyat Indonesia adalah warga nahdliyin. "Latar belakang Pak Jokowi dan JK adalah NU, sehingga lebih mudah mengumpulkan simpul-simpul suara nahdliyin untuk memenangkan pasangan tersebut terutama di Jatim dan Jateng," ucap Aksa yang juga pendiri Korporasi Bosowa tersebut. Ia juga mengklaim pasangan Jokowi-JK mendapat dukungan suara dari kader dan konstituen Partai Golkar dalam Pemilu Presiden 2014, meski secara resmi partai berlambang pohon beringin itu mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. "Analisis saya sebanyak 65 persen suara Golkar akan mengarah pada Jokowi-JK karena Jusuf Kalla merupakan pendiri Partai Golkar dan pernah memimpin partai tersebut, sehingga figur pak JK tidak bisa dilepaskan dari partai berlambang pohon beringin itu," paparnya. Aksa yang juga adik ipar Jusuf Kalla itu menegaskan seluruh karyawan yang berada di perusahaan Bosowa wajib memilih pasangan capres-cawapres yang didukung PDIP, PKB, Partai Nasdem, Partai Hanura, dan PKPI tersebut karena secara moral mereka memiliki ikatan kekeluargaan. "Saya juga optimistis seluruh warga Makasar juga akan memberikan dukungan kepada pasangan Jokowi-JK dan hal tersebut tidak perlu diragukan lagi," ucap politisi senior Partai Golkar itu. Sebelumnya kampanye hitam yang menyudutkan Jokowi mulai menyebar di sejumlah pondok pesantren dan rumah para kiai di Kabupaten Jember. Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam yang juga Rais Syuriah PCNU Jember Muhyidin Abdussomad mengaku menerima beberapa eksemplar tabloid "Obor Rakyat" yang berisi pemberitaan menyudutkan Jokowi sebagai "Capres Boneka" di depan rumahnya, namun tidak mengetahui siapa yang mengirim tabloid tersebut.(*)
Berita Terkait
Bawaslu Ponorogo ingatkan paslon hindari kampanye hitam
26 September 2024 17:09
Bawaslu Situbondo mulai rakor awasi kampanye hitam di media sosial
20 September 2024 21:45
Gus Hans minta relawan tak lakukan kampanye hitam
7 September 2024 17:16
Airlangga: Film dokumenter "Dirty Vote" kampanye hitam
12 Februari 2024 13:42
Forum Mahasiswa Jawa Timur tolak kampanye hitam dan penyebaran hoaks
12 Januari 2024 14:57
Menteri Mahfud MD: Hindari kampanye negatif meski tak ada hukumannya
10 Oktober 2023 15:40
Pilpres hanya 5 tahun sekali, "seduluran selawase"
24 Juli 2023 06:57
Capres dan parpol pun awasi perilaku massa pendukung
16 Juli 2023 08:05
