Bojonegoro - Target produksi minyak Bojonegoro, Jatim, pada 2012, yang ditetapkan Pemerintah 24.609.030 barel di dalam APBN Perubahan, terealisasi sebesar 22.697.354 barel, namun target pendapatan terlampaui, karena harga minyak di atas asumsi APBN. Kepala Dinas Pendapatan Daerah Bojonegoro, Herry Sudjarwo, Selasa, mengatakan, tidak tercapainya target produksi itu, tidak menganggu perolehan pendapatan dari dana bagi hasil migas yang ditarget Rp282 miliar, bisa terealisasi Rp387,7 miliar, pada 2012. Terlampauinya target pendapatan itu, lanjutnya, karena rata-rata harga minyak dunia mencapai 119 dolar Amerika Serikat per barel pada semester I, jauh di atas asumsi APBN Perubahan yang ditetapkan 105 dolar Amerika Serikat per barel. "Perolehan pendapatan Rp387,7 miliar itu, merupakan pendapatan kuartal I, II dan III, ditambah kekurangan pembayaran 2011, yang diterima, pada 2012," terangnya. Mengenai perolehan kuartal IV 2012, ia mengaku, belum tahu, sebab perhitungan yang akan dilakukan di Jakarta beberapa waktu lalu batal terganggu banjir. "Kami masih belum menerima pemberitahuan kapan perhitungan perolehan dana bagi hasil migas kuartal IV dilakukan," ucapnya. Lebih lanjut ia menjelaskan, tidak tercapainya target produksi minyak di daerahnya itu, karena produksi minyak Blok Cepu, dengan operator Mobil Cepu Limited (MCL), tidak bisa ditingkatkan. "Peningkatan produksi minyak Blok Cepu tidak bisa dilakukan, karena terbentur masalah teknis," ucapnya. Selain itu, lanjut dia, produksi lapangan sumur minyak Sukowati yang dikelola Joint Operating Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java (PPEJ), sempat terganggu beberapa hari, karena sumur minyak yang diproduksikan keluar airnya. Sementara itu, Kepala Bagian Energi Sumber Daya Alam (SDA) Pemkab Bojonegoro, Fajar Yudhi Hartanto, menambahkan, sesuai perhitungan yang dilakukan di Jakarta, produksi minyak sebesar 22.697.354 barel itu, merupakan produksi minyak dari sejumlah lapangan sejak Desember 2011 hingga November 2012. Rinciannya, lanjutnya, produksi minyak Blok Cepu yang ditarget 8.874.000 barel, terealisasi 8.108.812 barel, lapangan Sukowati yang ditarget 3.068.090 barel, terealisasi 2.806.433 barel dan Unitisasi lapangan Sukowati, yang ditarget 12.754.990 barel, terealisasi 11.576.840 barel. "Hanya lapangan sumur minyak tua peninggalan Belanda, yang dikelola Pertamina EP Cepu yang ditarget 285.230 barel, bisa diperoleh sebesar 305.269 barel," jelasnya. (*)
Berita Terkait

Pemilik Kapling Tanah Blok Cepu Minta Rp9 Triliun
17 Juni 2013 21:47

Lapangan Gas di Bojonegoro Dioperasikan 2017
24 April 2013 22:01

Direktur PT BBS: CSR Migas Bojonegoro Belum Buka Kesempatan Kerja
28 Maret 2013 16:59

DPRD Bojonegoro Desak Pemkab Tinjau Izin Migas
17 Januari 2013 10:46

Bojonegoro Peroleh Dana Migas Rp387,7 Miliar
26 Desember 2012 09:33

KPU Ponorogo kembalikan sisa anggaran Pilkada Rp4,4 miliar
10 Juni 2025 22:52

KAI temukan barang tertinggal senilai Rp5,9 miliar
10 Juni 2025 06:10

Ekspor Jatim Januari-April 2025 tembus 8,31 miliar dolar AS
9 Juni 2025 10:28