Bojonegoro (Antara Jatim) - Lapangan gas Unitisasi Jambaran-Tiung Biru (TBR) dan Cendana di Bojonegoro, Jawa Timur, akan mulai dioperasikan dengan produksi sebesar 315 juta standar kaki kubik per hari pada 2017. Direktur Pengembangan Pertamina EP Cepu Amran Anwar, Rabu, mengatakan, produksi gas sebesar 315 juta standar kaki kubik per hari atau "million standard cubic feet per day" (MMSCFD) itu diperoleh dengan mengoperasikan delapan sumur gas Unitisasi Jambaran-TBR. Selain itu, lanjut dia, juga dioperasikan enam sumur gas lapangan Cendana di Desa Cendana, Kecamatan Padangan, dengan operator Mobil Cepu Limited (MCL). "Unitisasi Jambaran-TBR operatornya Pertamina EP Cepu, tapi lapangan gas Cendana operatornya MCL," jelas Anwar dalam paparan teknis rencana proyek gas lapangan Unitisasi Jambaran-TBR dan Cendana di Bojonegoro. Meskipun ada dua operator, katanya, fasilitas produksi pengelolaan gas Unitisasi Jambaran-TBR dan Cendana akan menjadi satu kesatuan. Sesuai rencana, lanjut dia, produksi gas yang dihasilkan akan dijual sebesar 185 juta standar kaki kubik per hari. Lainnya, diolah menjadi sulfur dengan produksi 80 ton/hari dan menjadi condensat dengan produksi sekitar 1.900 "barel oil per day (BOPD). Lebih lanjut ia menjelaskan pengembangan lapangan gas Unitisasi Jambaran-TBR dan Cendana saat ini baru tahap persiapan penyusunan analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) yang dikerjakan Pertamina EP Cepu dan Mobil Cepu Limited (MCL). Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga sudah mulai melakukan survei lapangan yang akan dilanjutkan dengan perencanaan mengenai pengembangan lapangan gas Unitisasi Jambaran-TBR dan Cendana. "Saat ini kegiatan yang ada di lapangan masih sebatas survei, ujarnya. Menurut Anwar, pengembangan lapangan gas Unitisasi Jambaran-TBR dan Cendana itu akan memanfaatkan lahan masyarakat, tanah kas desa dan areal "solo valei werken" (SVW). "Kami akan membebaskan lahan yang dibutuhkan untuk proyek gas sesuai ketentuan," ucapnya. Ia menambahkan sesuai "plant of development" (POD) pengembangan Unitisasi Jambaran-TBR dan Cendana membutuhkan biaya sebesar 1,2 miliar dolar Amerika Serikat. "SKK Migas sudah menyetujui POD Unitisasi Jambaran-TBR dan Cendana pada 13 Februari 2013," ucapnya. Paparan teknis rencana proyek gas lapangan Unitisasi Jambaran-TBR dan Cendana dipimpin Asisten I Pemkab Bojonegoro Nono Purwanto, juga diikuti Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Baktiono, dan jajaran MCL. (*)
Berita Terkait
Pemilik Kapling Tanah Blok Cepu Minta Rp9 Triliun
17 Juni 2013 21:47
Direktur PT BBS: CSR Migas Bojonegoro Belum Buka Kesempatan Kerja
28 Maret 2013 16:59
Target Produksi Minyak Bojonegoro Terealisasi 22.697.354 Barel
5 Februari 2013 08:51
DPRD Bojonegoro Desak Pemkab Tinjau Izin Migas
17 Januari 2013 10:46
Bojonegoro Peroleh Dana Migas Rp387,7 Miliar
26 Desember 2012 09:33
Kemenbud siapkan Rp11 miliar perbaikan cagar budaya pascabenca Sumatra
21 Desember 2025 11:54
Kajari Hulu Sungai Utara diduga terima uang hingga Rp1,5 miliar
20 Desember 2025 09:55
PGN salurkan bantuan Rp2,5 miliar untuk pulihkan bencana Aceh-Sumut
19 Desember 2025 15:45
