Surabaya (ANTARA) - Nilai ekspor Jawa Timur periode Januari-April 2025 menembus 8,31 miliar dolar Amerika Serikat atau naik 2,27 persen dibanding periode sama tahun lalu.
"Alhamdulillah nilai ekspor kita per April 2025 naik signifikan jika dibandingkan year-on-year (y-o-y). Secara akumulasi dari Januari sampai April, nilai ekspor kita juga lebih tinggi dibandingkan periode tahun lalu," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menunaikan ibadah haji, seperti keterangan diterima di Surabaya, Senin.
Ia menyebut peningkatan ekspor ditopang oleh sektor nonmigas yang naik 3,65 persen dari 7,81 miliar dolar AS menjadi 8,10 miliar dolar AS. Sementara ekspor migas justru turun 32,22 persen dibandingkan Januari-April 2024.
"Optimisme akan bertumbuhnya pasar daerah juga terlihat dari sektor nonmigas seperti perkebunan, perikanan dan industri kimia. Jika sektor ini terus didorong, Jatim bisa jadi eksportir utama Indonesia," ujarnya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim menyebut ekspor April 2025 mencapai 2,18 miliar dolar AS, naik 19,68 persen secara tahunan. Ekspor nonmigas pada bulan tersebut naik 21,53 persen menjadi 2,11 miliar dolar AS.
Komoditas dengan peningkatan ekspor tertinggi adalah kakao dan olahannya yang tumbuh 70,21 persen menjadi 119,15 juta dolar AS, disusul lemak dan minyak hewani/nabati sebesar 207,3 juta dolar AS.
Sementara komoditas perhiasan/permata mengalami penurunan terbesar yaitu 40,27 persen atau setara 788,68 juta dolar AS dibanding Januari-April 2024.
Dari sisi sektor, industri pengolahan mendominasi ekspor nonmigas dengan kontribusi 92,02 persen senilai 7,65 miliar dolar AS, naik 2,11 persen. Ekspor sektor pertanian juga naik 46,57 persen menjadi 435,98 juta dolar AS.
"Terima kasih atas kerja keras seluruh pengusaha, petani hingga pelaku UMKM Jatim yang terus berjuang memasarkan produk asli daerah," kata Khofifah.