Nasabah binaan Bank Jatim tembus pasar ekspor Eropa dan Asia

Surabaya (ANTARA) - Nasabah binaan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) yang memproduksi peralatan rumah tangga berbahan plastik, Moorlife, menembus pasar ekspor ke kawasan Eropa dan Asia.

"Kami akan terus memperkuat peran dalam mendukung ekosistem ekspor nasional dengan memberikan pendampingan perluasan pasar serta menyediakan layanan keuangan yang fleksibel bagi pelaku usaha," kata Direktur Utama Bank Jatim Winardi Legowo melalui keterangan yang diterima di Surabaya, Jawa Timur, Senin.

Moorlife merupakan mitra binaan Bank Jatim sekaligus peserta Export Coaching Program (ECP) Jawa Timur 2025, yang bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan.

Ekspor empat kontainer produk peralatan rumah tangga berbahan plastik merek Moorlife ke Filipina dan perdana ke Romania, ini bernilai 411,73 ribu dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp6,7 miliar.

“Dukungan dari Bank Jatim ini akan memperluas jangkauan Kementerian Perdagangan dalam membantu pelaku ekspor menghadapi ketidakpastian global dan mengoptimalkan peluang di pasar internasional,” ujarnya.

Winardi​​​​​​​ menambahkan, Bank Jatim optimistis eksportir pelaku usaha binaan mampu bersaing di pasar global.

Melalui kegiatan seperti business matching dan kolaborasi dengan pembeli potensial dari berbagai negara, diharapkan industri ekspor Jawa Timur semakin berkembang dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Selain memperluas akses pasar, Bank Jatim juga berkomitmen menciptakan sinergi antara pelaku usaha, pemerintah daerah, dan mitra dagang internasional dalam membangun ekosistem ekspor yang berkelanjutan.

Sebelumnya, saat melepas produk ekspor Moorlife pekan lalu, Menteri Perdagangan Budi Santoso mengapresiasi dan menyatakan ekspor tersebut sekaligus memperkuat pasar dalam negeri dan membendung serbuan produk impor.

Ia menegaskan, pemerintah terus memperluas akses pasar ekspor melalui penyelesaian sejumlah perjanjian dagang internasional, termasuk Indonesia-Uni Eropa CEPA dan Indonesia-Canada CEPA.

Budi menjelaskan, sepanjang Januari-Agustus 2025, Kemendag telah memfasilitasi 462 kegiatan penjajakan kerja sama bisnis dengan total nilai transaksi mencapai 90,90 juta dolar AS.