KPU Bojonegoro: Ketidakhadiran Pemilih Pilkada Bojonegoro Meningkat
Senin, 12 November 2012 8:21 WIB
Bojonegoro - Koordinator Divisi Hukum dan Sosialisasi KPU Jawa Timur, Abdim Munib menyatakan, ketidakhadiran pemilih untuk mempergunakan hak pilihnya di dalam pilkada di daerah setempat meningkat dibandingkan pilkada 2007.
"Perkiraan kami peningkatan pemilih yang tidak hadir ikut mencoblos meningkat empat persen lebih dibandingkan pilkada yang lalu," katanya, Senin.
Ia menyatakan hal itu menanggapi perhitungan perolehan suara yang dilakukan di Posko DPC Partai Gerindra dan Posko Pasangan M. Choiri-Untung Basuki.
Dari data yang ada, jumlah pemilih yang tidak hadir di dalam pilkada tahun ini mencapai lebih dari 300.000 pemilih, meningkat dibandingkan jumlah pemilih yang tidak hadir pada pilkada 2007 yang jumlahnya mencapai 246.164 pemilih.
"Kami melakukan pemantauan bersama KPU Provinsi Jatim menemukan kemungkinan tingkat ketidakhadiran pemilih cukup tinggi," katanya, mengungkapkan.
Menjawab pertanyaan, Munib menyatakan ketidakhadiran pemilih datang ke TPS, ada berbagai faktor, di antaranya berada di luar kota, karena sekolah, bekerja, selain juga tidak bisa hadir ikut mencoblos karena sakit.
"Kami tidak melihat warga tidak hadir mencoblos karena tidak ada uang," jelasnya.
Sementara itu Koordinator Teknis Penyelenggara Pemilu KPU Bojonegoro M. Masjkur menambahkan pemilih yang tidak hadir ikut mencoblos bukan berarti semuanya golput.
Namun, menurut dia, mereka yang tidak mencoblos itu memang ada yang golput, tapi ada juga yang karena sesuatu hal tidak bisa datang ke TPS.
"Pengertian golput karena memang tidak ada pilihan sehingga tidak mencoblos," katanya, menegaskan.
Sesuai hasil perhitungan di Posko DPC Partai Gerindra, Posko pasangan "Choirun", menyebutkan pasangan petahana Suyoto-Setyo Hartono (Toto) memperoleh sekitar 44 persen, sedangkan di urutan kedua pasangan "Choirun" sekitar 31 persen.
Sedangkan calon lainnya yaitu M. Thalhah-Budiyanto memperoleh 14 persen lebih, Sarif Usman-Syamsiah Rahim (Sasa) memperoleh tiga persen lebih dan pasangan Andromeda Qomariah-Sigit Budi Ismu (Dadi) tujuh persen lebih.
"Kami tidak melakukan rekapitulasi cepat, tapi tetap secara manual," kata Masjkur, menambahkan. (*).