KPU Bojonegoro Tetapkan Cabup-Cawabup Terpilih 18 November

Bojonegoro - KPU Bojonegoro, Jawa Timur, berencana melakukan rekapitulasi perolehan suara lima pasangan peserta pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah sekaligus menetapkan pasangan terpilih, pada 18 November 2012. Koordinator Divisi Teknis Penyelengara Pemilu KPU Bojonegoro M. Masjkur, Rabu, mengatakan sesuai jadwal rekapitulasi dan perhitungan suara di tempat pemungutan suara (TPS) dan rekapitulasi di Panitia Pemungutan Suara (PPS) di tingkat desa, pada 10-13 November. Setelah itu, lanjutnya, hasil rekapitulasi di tingkat PPS itu dikirimkan ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk rekapitulasi, pada 14-17 November. "Jadwal rekapitulasi di PPK tiga hari," ucapnya. Ia menjelaskan pihaknya akan melakukan rekapitulasi perolehan suara dari 28 PPK di wilayahnya, sekaligus menetapkan pasangan terpilih, pada 18 November. "Rekapitulasi suara di KPU cukup sehari, tidak seperti rekapitulasi pemilu legislatif yang membutuhkan waktu lama," katanya, menegaskan. Lebih lanjut ia menjelaskan penetapan pasangan terpilih terjadi perubahan yang semula pada 16 November menjadi 18 November, karena menyesuaikan dengan UU No. 15 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum. Selain itu, jelasnya, sesuai Surat Edaran (SE) KPU No. 282/KPU/VII/2012, yang isinya di antaranya mengenai perubahan sistem rekapitulasi juga dilakukan di desa. "Rekapitulasi pemilu legislatif lalu dari TPS langsung ke PPK." ujarnya. Sementara itu Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Kecamatan Kota Mamik Slamet menjelaskan rekapitulasi dari 18 desa yang masuk wilayahnya hanya membutuhkan waktu sehari. "Rekapitulasi cukup sehari," jelasnya. Sementara itu dari perhitungan riil yang dilakukan DPC Partai Gerindra dan Posko pasangan M. Choiri-Untung Basuki (Choirun), pasangan petahana Suyoto-Setyo Hartono memperoleh suara terbanyak 44 persen lebih. Diurutan kedua pasangan "Choirun" dengan perolehan 31 persen lebih, pasangan M. Thalhah-Budiyanto 14 persen lebih, Andromeda Qomariah-Sigit Ismu Budi (Dadi) sekitar tujuh persen dan Sarif Usman-Syamsiah Rahim (Sasa) tiga persen lebih. (*)