Situbondo (ANTARA) - Harga jagung tingkat petani di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, sejak dua bulan terakhir mencapai Rp5.800 hingga Rp6.200 per kilogram atau melebihi harga pembelian pemerintah atau HPP yakni Rp5.500 per kilogram.
Seorang petani jagung asal Desa/Kecamatan Jangkar, Herman Fauzi di Situbondo, Rabu, mengatakan petani jagung banyak memilih menjual hasil panen jagungnya ke tengkulak karena harganya lebih tinggi.
"Hampir dua bulan ini harga jagung bagus dan rata-rata di atas harga pembelian pemerintah. Tentu petani menjual ke tengkulak, kami dari petani kan ingin harga tinggi," katanya.
Sementara itu, Wakil Pemimpin Perum Bulog Cabang Bondowoso/ Situbondo Panji Prasetyo mengemukakan harga jagung di tingkat petani saat ini di atas harga pembelian pemerintah (HPP) Rp5.500 per kilogram.
"Kalau di tingkat petani sekarang rata-rata harga sudah di atas HPP yang kami temui, termasuk di mitra-mitra Bulog," ujarnya.
Panji Prasetyo menjelaskan HPP jagung telah ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) sebesar Rp5.500 per kilogram untuk kadar air (KA) 18–20 persen, sedangkan untuk kadar air 14 persen Rp6.400 per kilogram.
Menurut dia, harga jagung yang sudah ditetapkan Bapanas menjadi acuan Bulog dalam melakukan penyerapan komoditas jagung dari petani maupun mitra.
"Jadi, kenaikan harga di tingkat petani menunjukkan tingginya permintaan pasar terhadap jagung, namun kondisi ini membuat Bulog harus lebih selektif dalam penyerapan sesuai standar kualitas yang telah ditentukan," tutur Panji Prasetyo.
Ia menyebutkan Perum Bulog menargetkan penyerapan jagung sebesar 12.000 ton di wilayah Situbondo hingga akhir Desember 2025, dan target tersebut merupakan bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan nasional serta menjaga stabilitas harga di tingkat petani.
"Bulog Bondowoso terbuka untuk melakukan penyerapan sesuai dengan kualitas yang bisa dibeli, yaitu kadar air 14 persen," kata Panji Prasetyo.
Ia juga membantah mengenai adanya informasi bahwa Bulog Bondowoso yang juga membawahi Situbondo tidak melakukan penyerapan jagung.
"Kami berkomitmen untuk menyerap jagung hasil panen petani sesuai ketentuan dan standar kualitas yang telah ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas)," katanya.
Panji menambahkan Bulog bersinergi dan pendampingan melalui Polres Situbondo untuk memastikan proses penyerapan berjalan aman, tertib dan transparan.
"Bulog Bondowoso siap dan akan terus bersinergi dengan Polres Situbondo dalam penyerapan dan pengadaan jagung. Kolaborasi ini penting agar penyerapan berjalan lancar serta memberikan manfaat maksimal bagi petani," kata Panji.
