Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur mendorong peningkatan kualitas pendidikan serta memperkuat karakter kebangsaan generasi muda termasuk mengurangi angka putus sekolah.
Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati mengemukakan pendidikan adalah fondasi utama yang menentukan masa depan.
"Untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia di Kota Kediri, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Seperti mengurangi angka putus sekolah, menyisipkan pendidikan karakter dalam kurikulum, dan meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan," katanya di Kediri, Senin.
Ia menjelaskan, beberapa hal tersebut harus diperhatikan. Apabila hal-hal tersebut tidak diperhatikan ke depannya bisa menghambat jalannya pendidikan di Kota Kediri.
Untuk itu, ia mengajak semua pihak untuk memperhatikan hal ini, sehingga ke depan generasi muda di kota ini mempunyai etos kerja yang baik.
"Saya mengajak semua pihak untuk mengawal hal ini. Ini adalah salah satu upaya untuk mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas namun juga memiliki integritas tinggi. Kalau semua bagus dan terpenuhi maka saya yakin generasi muda di Kota Kediri memiliki etos kerja yang baik," kata dia.
Di Kota Kediri diketahui jumlah putus sekolah kurang lebih 1.500 orang dan yang sudah berhasil tertangani hampir 1.000 orang, sehingga tinggal sekitar 500 orang yang masih menjadi pekerjaan rumah untuk diselesaikan.
Pemkot juga terus berupaya mengurangi angka putus sekolah, sehingga harapannya angka putus sekolah di Kota Kediri ini 0 (nol).
Ia juga mengajak semua pihak untuk untuk memperkuat karakter kebangsaan generasi muda. Dalam hal ini, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Kediri juga memiliki peran penting, khususnya dalam menjaga ketahanan nasional, ideologi bangsa, dan mencegah masuknya perilaku-perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
Menurut dia, Bakesbangpol Kota Kediri harus aktif melibatkan anak-anak muda dalam forum yang berkaitan dengan wawasan kebangsaan dan nilai-nilai Pancasila.
Bakesbangpol, kata dia, dapat berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan Kota Kediri untuk masuk ke sekolah-sekolah, mengisi kurikulum mengenai wawasan kebangsaan.
"Sekarang anak-anak ini lebih suka lihat Tik-tok daripada harus mendengarkan gurunya. Kita harus bisa meningkatkan rasa cinta tanah air dan Kota Kediri," kata dia.
