Sejumlah Waduk di Gresik Mengering

Gresik - Sejumlah waduk di Kabupaten Gresik, mengering akibat musim kemarau yang panjang dalam beberapa bulan terakhir. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik, Hari Soetjipto, Jumat mengatakan, waduk yang kondisinya mengering di antaranya Waduk Tanjung, Waduk Belahanrejo serta Waduk Kedamean. Selain itu, Waduk Banjaranyar atau Waduk Bunder yang luasnya mencapai 92 hektare dengan kapasitas 2,465 juta meter kubik, kini airnya hanya sepertiga dari total kapasitas air. "Keberadaan waduk di Gresik cukup vital untuk persediaan air, karena wilayah Gresik berbatasan langsung dengan laut jawa yang asin, sehingga ketergantungan masyarakat terhadap waduk cukup tinggi," katanya. Dikatakannya, untuk waduk di Kecamatan Duduksampeyan yang merupakan waduk peninggalan Belanda yakni Waduk Joho dan Waduk Gedangkulud yang ada di Kecamatan Cerme, kondisi airnya juga telah menyusut. Selain itu, kondisi mengeringnya waduk juga terlihat di Waduk Paco yang memiliki luas 7,5 hektare dan Waduk Ngasin dengan luas 7,5 hektare di Kecamatan Balongpanggang. Kondisi ini mempengaruhi lahan pertanian dan pertambakan milik warga, sehingga terancam gagal panen dan kehilangan mata pencaharian. Berdasarkan data yang dikeluarkan Dinas Pertanian Gresik, total tanaman padi yang mengalami gagal panen akibat kekeringan hingga akhir Agustus 2012 mencapai 147 hektare. Kepala Dinas pertanian Gresik, Agus Joko Waluyo mengatakan, total lahan yang mengalami gagal panen terbagi dalam tiga kelompok, masing-masing gagal panen sedang mencapai 22 hektare, gagal panen berat 21 hektare serta gagal panen total 104 hektare. Untuk mengatasinya, BPBD Gresik telah memberikan bantuan air bersih melalui truk tangki berkapasitas 5 ribu liter, dan telah dilaksanakan sejak bulan puasa lalu. "Total bantuan air bersih yang akan diberikan mencapai 500 truk tangki, dan masing-masing berasal dari pemkab 300 tangki serta Pemprov Jatim 200 tangki," kata Kepala BPBD Gresik, Hari.(*)