Surabaya (ANTARA) - Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 10 Surabaya berikrar anti narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya (Narkoba) saat kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS), Kamis.
Dengan berdiri tegak, sembari menempelkan tangan kanan di dada kiri, sebanyak 359 siswa tersebut memekikkan ikrar dengan lantang untuk tidak terlibat dalam segala bentuk penyalahgunaan narkoba.
"Kami siap berkarya dan berprestasi tanpa narkoba," katanya serentak, mengikuti ikrar yang dibacakan oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Nasional Anti Narkotika Jawa Timur (DPD Granat Jatim) Arie Soeripan.
Kepala Sekolah SMAN 10 Surabaya Teguh Santoso menyatakan perlu menghadirkan DPD Granat Jatim untuk mengedukasi para siswa tentang bahaya penyalahgunaan narkoba dalam kegiatan MPLS 2025.
"Agar anak-anak mendapat edukasi yang tepat dan berharga dari narasumber yang kompeten tentang bahaya penyalahgunaan narkotika dan konsekuensi hukumnya," ujarnya.

Ketua DPD Granat Jatim Arie Soeripan meyakini ikrar yang telah dibacakan bersama segenap siswa dapat menjadi salah satu bentuk komitmen pencegahan penyalahgunaan narkoba.
"Karena usia pelajar sangat rawan terpengaruh narkoba. Kami berharap ikrar ini tidak hanya sebagai simbolis saja tetapi bisa menjadi motivasi agar siswa-siswi, khususnya di SMAN 10 Surabaya ini, tidak menyalahgunakan narkoba," ujarnya.
Arie mengapresiasi antusias para siswa yang menyimak materi pembekalan bahaya narkoba dalam kegiatan MPLS tersebut.
Dia menekankan agar siswa harus bisa membentengi diri sendiri dari ancaman serius bahaya narkoba.
"Mari kita bersama-Sama menjaga dan mengawasi anak-anak dari bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, demi mencetak generasi yang sehat, cerdas, kreatif d inovatif untuk menyongsong generasi emas 2045," tuturnya.